Bisnis.com, JAKARTA – Penangguhan rencana Amerika Serikat untuk menerapkan tarif impor baru untuk Meksiko dinilai menjadi kabar baik bagi perekonomian dunia di tengah meningkatkanya ketegangan perdagangan AS-China.
Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump, melalui cuitannya di media sosial Twitter, mengumumkan penundaan kebijakan tersebut setelah kedua negara mencapai kesepakatan terkait imigran.
Sebelumnya, AS menyatakan akan menerapkan tarif impor sebesar 5% atas seluruh produk dari Meksiko jika tidak ada kesepakatan mengenai perbatasan kedua negara. Besaran tarifnya bakal dinaikkan secara bertahap.
Kabar tersebut pun disambut baik oleh para kepala bank sentral dan menteri keuangan yang tengah berkumpul di Fukuoka, Jepang, untuk pertemuan Group of 20 atau G-20. Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (8/6/2019), langkah tersebut dinilai telah menghilangkan salah satu kekhawatiran terbesar bagi perusahaan dan investor.
“Sangat baik bahwa tarif 5% tidak akan diberlakukan sekarang, dan itu tidak hanya baik untuk AS dan Meksiko, itu juga bermanfaat bagi ekonomi global," kata Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda kepada wartawan.
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati juga menyambut kabar tersebut dengan sangat positif. Dia mengatakan kabar itu mungkin menandakan bahwa AS dan China juga dapat mencapai kesepakatan dalam sengketa perdagangan mereka.
“Kami berharap pecapaian ini akan menciptakan arah kebijakan yang lebih masuk akal,” kata Sri Mulyani dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television.