Bisnis.com, JAKARTA--Polri mengamankan satu unit ambulans milik kelompok pro-ISIS, Gerakan Reformis Islam atau Garis saat terjadi ricuh pada aksi 22 Mei. Ambulans itu berada di Belakang Gedung Bawaslu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengungkapkan lima orang tersangka telah diamankan. Mereka membawa ambulans tersebut mendekati Gedung Bawaslu dengan modus operandi berusaha menyelamatkan korban luka saat terjadi chaos di Gedung Bawaslu.
Tapi, setelah diselidiki petugas, ambulans milik kelompok radikal Garis tersebut ternyata berisi uang, busur panah, bambu runcing, dan mengangkut massa agar bisa mendekati Gedung Bawaslu.
"Jadi ambulans ini digunakan untuk mengelabui aparat yang berjaga. Dari ambulans itu ditemukan busur panah, uang, bambu runcing dan beberapa orang yang kini telah diamankan," tutur Dedi, Jumat (24/5/2019).
Dedi memprediksi aksi ricuh 22 Mei kemarin telah ditunggangi kelompok radikal yang berusaha menyerang Gedung Bawaslu dengan cara yang berbeda, menggunakan beberapa orang yang telah disiapkan.
Menurut Dedi, lima orang yang ada di ambulans tersebut kini telah diamankan dan diperiksa lebih lanjut untuk pengembangan perkara.
Baca Juga
"Jadi aksi kemarin sebenarnya sudah diseting dan didesain rusuh ya. Ada masyarakat yang berafiliasi dengan ISIS juga yang akan bergabung, tetapi sudah ditangkap lebih dulu di Garut," kata Dedi.