Bisnis.com, JAKARTA -- Jumlah perusahaan Eropa yang merasa terpaksa harus melakukan transfer teknologi ke China untuk bisa masuk ke pasar Negeri Panda meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Kamar Dagang Uni Eropa (UE) di China mengatakan dari survei tahunan yang dilakukan, diketahui sebanyak 20 persen dari anggota mereka menyatakan terpaksa menyerahkan teknologinya ke Beijing. Angka itu naik dari 10 persen pada 2 tahun lalu.
Hampir seperempat transfer teknologi secara terpaksa itu berlangsung dalam waktu dekat, sedangkan 39 persen lainnya mengungkapkan praktik tersebut terjadi kurang dari 2 tahun lalu.
"Anggota kami melaporkan bahwa transfer teknologi secara terpaksa ini tidak hanya masih terjadi, tapi terjadi 2 kali lebih banyak dibandingkan 2 tahun lalu," papar Wakil Presiden Kamar Dagang UE Charlotte Roule, seperti dilansir Reuters, Senin (20/5/2019).
Di beberapa sektor industri, angkanya lebih tinggi. Di sektor kimia dan perminyakan misalnya, mencapai 30 persen sedangkan untuk bisnis peralatan medis menyentuh 28 persen dan farmasi 27 persen.
Negara-negara mitra dagang China sudah lama mengeluhkan kewajiban bagi perusahaan-perusahaan mereka untuk melakukan transfer teknologi demi mendapatkan akses masuk ke negara itu. Hal ini juga menjadi salah satu poin utama perdebatan antara AS dan China dalam negosiasi dagang kedua negara.
UE juga sudah menunjukkan ketidaksabarannya atas upaya Beijing membuka akses ke pasar China, meski UE telah memberikan akses yang luas bagi China untuk perdagangan dan investasi di Benua Biru.
Kamar Dagang UE Sebut 'Pemaksaan' Transfer Teknologi oleh China Meningkat
Negara-negara mitra dagang China yang ingin mendapatkan akses ke pasar Negeri Panda harus melaksanakan kewajiban transfer teknologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
44 menit yang lalu