Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS-Iran Tegang, Exxon Evakuasi Staf Asing di Irak

Exxon Mobil telah mengevakuasi para staf asing mereka di Irak di tengah memanasnya hubungan AS-Iran.
Kilang minyak./Bloomberg
Kilang minyak./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan minyak asal AS, Exxon Mobil, telah mengevakuasi semua staf asingnya dari ladang minyak West Qurna 1 di Irak dan menerbangkan mereka ke Dubai.

Hal ini merupakan buntut ketegangan antara AS dan Iran, negara tetangga Irak.

Reuters melansir Sabtu (18/5/2019), pejabat perminyakan Irak mengklaim proses produksi di ladang minyak tersebut tidak terdampak oleh evakuasi yang dilakukan dan kondisi telah berlangsung normal.

"Kegiatan produksi ditangani oleh insinyur asal Irak, sedangkan pegawai asing menjadi penasihat di sana. Kami memiliki koneksi tertutup dengan mereka [tenaga kerja asing] dan kami dapat berkomunikasi dengan mereka kapanpun diperlukan," ujar seorang pejabat di perusahaan Irak South Oil Company.

Para staf asing dievakuasi dalam beberapa tahap pada Jumat (17/5) malam dan Sabtu (18/5) pagi, baik dikirim ke Dubai atau ke pusat mes tenaga kerja asing milik perusahaan di Provinsi Basra, Irak.

Seorang pegawai perusahaan keamanan yang menjadi rekanan Exxon dan seorang staf dari perusahaan minyak asing mengungkapkan para karyawan yang berada di mes diantarkan ke bandara pada Sabtu (18/5) pagi.

"Kemarin malam, sebanyak 28 karyawan telah dievakuasi ke bandara dan sisanya dikirim ke mes. Pagi ini, sisanya dikirim ke bandara dan sudah tidak ada staf asing di sini," ujar seorang pegawai sebuah perusahaan keamanan yang menyaksikan proses evakuasi.

Meningkatnya tensi antara AS dan Iran turut menimbulkan ketegangan baru di kawasan tersebut dan sekitarnya.

Pada Rabu (15/5), Pemerintah AS telah menarik staf non-emergency dari kedutaan besar yang berada di Baghdad dalam upaya menghindari adanya ancaman dari Iran.

Pemerintah AS telah memperketat sanksi ekonomi terhadap Iran, menuduh Iran sebagai ancaman terhadap pasukan dan kepentingan AS. Sementara itu, Pemerintah Iran menilai langkah Negeri Paman Sam merupakan bentuk perang psikologis dan permainan politik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper