Kabar24.com, JAKARTA — Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait pasrah tidak lagi terpilih sebagai anggota DPR pada Pemilu Legislatif 2019.
Bertarung di Daerah Pemilihan Jawa Barat III, politisi yang biasa dipanggil Ara itu mengakui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hanya berpeluang mendapatkan satu kursi DPR.
Lantaran berstatus sebagai calon anggota legislatif (caleg) peraih suara terbanyak kedua untuk PDIP, Maruarar memperkirakan dirinya tidak dapat menduduki kursi DPR periode 2019-2024.
“Iya [tidak lolos DPR]. Saya ikhlas saja,” katanya ketika dikonfirmasi Bisnis.com, Jumat (10/5/2019).
Dapil Jabar III yang meliputi Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor memang bukan basis konstituen Maruarar. Pada 2004, 2009, dan 2014 dia terpilih ke Senayan mewakili Jabar IX yang mencakup Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Majalengka.
Proyeksi satu kursi PDIP di Dapil Jabar III telah direkam Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) Komisi Pemilihan Umum.
Dari data 37,70% total tempat pemungutan suara (TPS) yang masuk, PDIP hanya berada di peringkat ketiga dengan 91.712 suara.
Pada Pileg 2014, PDIP mengirimkan satu kadernya ke Senayan atas nama Diah Pitaloka. Hasil pemungutan suara 17 April menempatkan sang petahana berpeluang kembali masuk DPR.
Partai politik kompetitor memang serius memperebutkan kursi di Dapil Jabar III. Partai Amanat Nasional (PAN) mendaftarkan Sekretaris Jenderal DPP Eddy Soeparno dan Ketua DPP Noviantika Nasution. Kehadiran dua pentolan diharapkan dapat menebus hasil nirkursi pada 5 tahun lalu.
Dapil yang menyediakan sembilan kursi DPR itu juga dihuni oleh elite parpol lain semisal Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan. Dua figur tersebut adalah caleg petahana.