Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menegaskan tidak akan ada perubahan dalam upaya diplomatik AS dalam mencapai kesepakatan denuklirisasi Korea Utara.
Pernyataan itu disampaikannya sehari setelah Korea Utara (Korut) menolak keterlibatan Pompeo dalam pembicaraan denuklirisasi lanjutan dengan AS.
"Tidak ada yang berubah. Kami akan terus bernegosiasi, masih memimpin tim ini. Tentu Presiden Trump menjadi pemimpin upaya ini secara keseluruhan, tapi ini akan menjadi tim saya," papar Pompeo dalam sebuah konferensi pers di Washington, AS, seperti dilansir Reuters, Sabtu (20/4/2019).
Dia melanjutkan bahwa Utusan Khusus AS untuk Korut Stephen Biegun akan melanjutkan upaya-upaya mencapai denuklirisasi Korut, yang diklaim telah disepakati pemimpin Korut Kim Jong-un pada Juni 2018.
Pompeo meyakini tetap mungkin untuk melanjutkan hubungan diplomatik dengan Korut tanpa mencabut berbagai sanksi yang telah dijatuhkan. Dia menyatakan AS bakal terus menekan Korut untuk melepas seluruh senjata pemusnah massalnya dan berbagai program serta fasilitas terkait rudal balistik.
Pada Kamis (18/4), pejabat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) AS mengungkapkan tidak lagi bersedia bekerja sama dengan Pompeo. AS diminta mengganti perwakilannya dalam pembicaraan kedua negara jika ingin melanjutkan negosiasi dengan Korut.
Dalam waktu yang hampir bersamaan, Korut juga mengumumkan telah melakukan uji coba senjata taktis terbarunya, yang diawasi langsung oleh Kim.
Kim dan Trump sudah dua kali bertemu untuk membahas langsung rencana denuklirisasi Korut. Pertemuan pertama dilakukan di Singapura pada Juni 2018 dan pertemuan kedua di Vietnam pada Februari 2019.
Namun, hingga kini, masih belum ada hasil nyata dari berbagai pertemuan tersebut.
Menlu AS Mike Pompeo Tegaskan Masih Pimpin Negosiasi Nuklir dengan Korut
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menegaskan bakal terus terlibat dalam pembicaraan denuklirisasi Korea Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium