Bisnis.com, JAKARTA -- Sebagai powerhouse ekonomi Eropa, kegiatan produksi di Jerman dibuka dengan pelemahan pada awal kuartal kedua tahun ini, keberlanjutan penurunan ini mengguncang pertahanan sektor jasa.
Indeks manajer pembelian (PMI) Jerman untuk April dilaporkan menurun menjadi 44,5 dari 44,1 pada Maret dan jauh lebih rendah dari proyeksi ekonom.
Di sisi lain, indikator untuk sektor jasa kenaikan tipis dari 55,4 pada Maret menjadi 55,6 bulan ini, menjaga target komposit di atas 50.
"Gambaran keseluruhan untuk sektor swasta di Jerman telah mengalami perubahan meskipun sangat sedikit," kata Phil Smith, seorang ekonom di IHS Markit, seperti dikutip melalui Bloomberg, Jumat (19/4).
Menurut Smith, pertumbuhan yang kuat di seluruh bisnis jasa Eropa akan tetap bertahan untuk menangkal pelemahan yang disebabkan oleh ekspor pada industri manufaktur.
Laporan ini dirilis sehari setelah pemerintah Jerman memangkas proyeksi pertumbuhan 20199 menjadi hanya sebesar 0,5% atau proyeksi terlemah dalam enam tahun terakhir.
Baca Juga
Adapun, Deutsche Bundesbank, bank sentral Jerman, melaporkan bahwa laju ekspansi akan tetap lemah di tengah kemerosotan industri.
PMI ini juga menunjukkan bahwa pertumbuhan bisnis baru turun selama empat bulan berturut-turut pada April.
IHS Markit menyampaikan dalam laporannya bahwa permintaan sangat lemah khususnya dari sektor otomotif di tengah keraguan pasar terhadap klien yang berbasis di Inggris.
"Sementara pabrikan terus berupaya untuk mempertahankan pekerjaan karyawannya, penyedia layanan terus melakukan perekrutan. Kondisi ini seharusnya dapat mendukung kenaikan upah dan permintaan konsumen pada kuartal kedua," ujar Smith.