Bisnis.com, JAKARTA - Seluruh pemilih di Pemilu 2019 diharap bersatu pasca pemungutan suara, meski hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI belum dikeluarkan.
Wakil Kepala Rumah Aspirasi Rakyat Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Michael Umbas mengatakan persatuan masyarakat harus terjadi pasca pemungutan suara. Dia berpesan agar pemilih Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mau bergandengan tangan meski berdasarkan hasil hitung cepat beberapa lembaga pasangan itu kalah di Pemilu 2019.
"Bagi pemilih paslon 02, mari kita bergandeng tangan kembali bersatu memajukan Indonesia. Karena Indonesia maju untuk semua," kata Umbas, Rabu (17/4/2019).
Pesan agar masyarakat bersatu pasca pemilu juga disampaikan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Dia menyebut persaudaraan masyarakat jauh lebih penting daripada pemilu.
Hasto juga menyebut tak khawatir terhadap klaim kemenangan berdasarkan hasil exit poll yang disebut Prabowo-Sandiaga. Rada tidak khawatir dimiliki karena semua lembaga survei menyebut Jokowi-Ma'ruf unggul atas Prabowo-Sandiaga di pemilu kali ini.
"Jadi terhadap klaim sepihak kami tidak khawatir karena 2014 pun dulu juga terjadi, bahkan sampai ada lembaga-lembaga survei yang kemudian mendapatkan sebuah sanksi karena ketidakmampuan mempertanggungjawabkan metodologi itu," tutur Hasto.
Baca Juga
Hingga berita ini ditulis, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul dengan raihan 54%, sementara Prabowo-Sandiaga 46% dalam hitung cepat lembaga Indikator Politik Indonesia.
Pada hitung cepat Charta Politica, Jokowi-Ma'ruf mendapat 54,31% suara dan Prabowo-Sandiaga 45,69%. Kemudian, di hitung cepat Poltracking Jokowi-Ma'ruf mendapat 54,99% dan Prabowo-Sandiaga 45,69%.