Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejumlah Website BPN Diretas, Fadli Zon Curigai Provider Seluler

Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon mengatakan sejumlah aset digital berupa website Prabowo-Sandi mengalami serangan atau cyber attack.
Rizieq Syihab dan Fadli Zon/twitter
Rizieq Syihab dan Fadli Zon/twitter

Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Fadli Zon mengatakan sejumlah aset digital berupa website Prabowo-Sandi mengalami serangan atau cyber attack.

Dia menuturkan peretasan itu terjadi pada masa tenang Pilpres, yaitu 15-16 April 2019. Sejumlah situs yang diserang antaranya situs yang dikelola oleh BPN a.l. www.prabowo-sandi.com, www.okoce.me, www.ayojagatps.com.

"Sejak 15, 16 April cyber attack terhadap aset digital dari Prabowo-Sandi terjadi. [Serangan] berasal dari 20 negara dan ini sangat ganggu proses demokrasi kita," kata Fadli di Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2019).

Wakil Ketua DPR RI itu pun menilai serangan terhadap aset digital Prabowo-Sandi dilakukan secara terencana. Pasalnya, serangan ini sangat mengganggu aplikasi saat penghitungan suara, yaitu situs dan aplikasi "Ayo Jaga TPS".

Menurutnya hal ini merupakan bagian dari operasi politik kekuasaan yang melibatkan institusi pemerintah. Meski demikian, Fadli tak menunjuk langsung siapa yang bertanggung jawab serangan tersebut.

"Yang mempunyai instrumen seperti itu siapa? Kan hanya ada beberapa lembaga saja, dan lembaga itu pasti lembaga kekuasaan," imbuhnya.

Dari hasil pembicaraan dengan tim BPN, dia mencurigai itu melihat ada keterkaitan peretasan ini dengan salah satu provider milik pemerintah, yaitu Telkomsel.

Pasalnya, Fadli mengatakan ada telepon seluler staff dan juru bicara BPN yang ikut diretas. Dia pun mengimbau agar aparat kepolisian bisa menangani hal ini. Meski begitu, saat ditanya apakah BPN sudah melapor ke polisi soal cyber attact tersebut, Fadli mengaku belum membuat laporan.

"Saya kira ada satu provider yang dominan, kalau tak salah dari Telkomsel yang agak dominan mengirim itu menurut laporan yang kami terima," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper