Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Tekanan di Dalam Negeri CEO Volkswagen Dorong Bisnis di China

Menjelang satu tahun masa jabatannya, Chief Executive Officer Volkswagen AG, Herbert Diess berupaya menyusun tinjauan peningkatan pasar di China sambil menahan ketegangan di Jerman.
Volkswagen ID. /VW
Volkswagen ID. /VW

Bisnis.com, JAKARTA – Menjelang satu tahun masa jabatannya, Chief Executive Officer Volkswagen AG, Herbert Diess berupaya menyusun tinjauan peningkatan pasar di China sambil menahan ketegangan di Jerman.

"China muncul sebagai pembangkit industri otomotif," kata Diess kepada wartawan, dalam sebuah presentasi di China, Minggu (14/4/2019), seperti dikutip Bloomberg.

“Negara ini memperluas perannya sebagai pusat produksi dan VW juga akan mengalokasikan lebih banyak riset dan operasi pengembangan ke China,” katanya.

China memainkan peran kunci untuk produsen mobil terbesar di dunia tersebut karena jejak besar VW di pasar yang akan memimpin pergeseran industri ke arah kendaraan listrik, kata Diess.

"Sebagai merek, kami ingin menjadi nomor satu dalam pengembangan mobil listrik di China dan sekitarnya,"  lanjutnya.

Bulan lalu, Diess mengindikasikan bahwa VW sedang mempertimbangkan opsi untuk meningkatkan kepemilikan di perusahaan patungan di Cihna untuk berekspansi di pasar mobil terbesar di dunia ini. Hal ini juga termasuk dalam tinjauan strategi yang akan selesai pada awal tahun depan.

Peluang untuk meningkatkan pangsa pasar VW di China mungkin menjadi yang terbaik karena pemerintah China melonggarkan pembatasan bagi produsen asing dan perlambatan pertumbuhan pasar menambah tekanan pada produsen mobil lokal.

‘Transformasi Perubahan’

VW memiliki hubungan dengan SAIC Motor Corp dan FAW Car Co., dua dari produsen terbesar China, setelah menjadi salah satu produsen mobil asing pertama yang tiba di China lebih dari tiga dekade lalu.

Diess baru-baru ini memuji kedua usaha patungan tersebut sebagai pemimpin industri otomotif China dalam hal produktivitas, kualitas dan pendapatan..

"Pasar mobil China berada dalam fase transformasi kritis karena periode pertumbuhan yang kuat selama lebih dari dua dekade mendekati akhirnya. transformasi perubahan akan datang dengan konsolidasi industri dalam negeri di China" kata Stefan Bratzel, peneliti di Center of Automotive Management di Jerman.

Sebagai bagian dari tinjauan strategi, VW sedang menjajaki opsi untuk mengakuisisi saham di mitra ketiganya, Anhui Jianghuai Automobile Group Corp, yang jauh lebih kecil dari SAIC atau FAW. Setiap inisiatif yang lebih luas masih harus melibatkan SAIC dan FAW.

"Kami memiliki banyak hal untuk ditawarkan - dan bersama-sama kami dapat menjadi aliansi terkuat di industri ini," kata Diess pada bulan Maret. "Ini adalah peluang besar bagi kami dan kami perlu memanfaatkannya."

Kebutuhan itu jelas karena China menyumbang 40 persen dari pengiriman global grup VW dan sebagian besar pendapatan. Dua usaha patungan utama di China mencatat margin laba sebelum pajak dua digit pada tahun 2018 meskipun ada penurunan pasar, menurut presentasi yang dipublikasikan di situs web perusahaan.

Laba yang kuat di China berbanding terbalik dengan kinerja di Eropa, di mana regulator memulai putaran baru batas emisi yang lebih ketat. VW mendorong pengurangan tenaga kerja Jerman lebih dalam untuk memenuhi target regional dan meninvestasikan lebih banyak uang untuk teknologi masa depan.

Tekanan terhadap VW di Eropa, yang disorot biaya mahal atas adopsi tes emisi yang lebih ketat dan proyek kendaraan yang tertunda seperti VW Golf generasi terbaru, memicu kembali ketegangan dengan para pemimpin serikat buruh Jerman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper