Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Debat Capres V : TKN Klaim Jokowi Dapat Kartu Truft

Jokowi dinilai mendapatkan kartu truft pada Debat Capres ke lima yangbdigelar semalam, Sabtu (14/04/2019).
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo beserta istri tiba di lokasi debat putaran terakhir jelang Pemilihan Presiden 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo beserta istri tiba di lokasi debat putaran terakhir jelang Pemilihan Presiden 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Kabar24.com, JAKARTA -Jokowi dinilai mendapatkan kartu truft pada Debat Capres ke lima yangbdigelar semalam, Sabtu (14/04/2019).

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, melihat capres 01 Joko Widodo mendapat "kartu truft" dari capres 02 Prabowo Subianto pada Debat Capres kelima.

"Kartu truft dari Pak Jokowi terletak pada ketidakmampuan Pak Prabowo melihat masa depan, khususnya penyikapan pada kemajuan teknologi digital," kata Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Sabtu malam, menyikapi kegiatan Debat Capres kelima seperti dikutip dari Antara.

Menurut Hasto, Debat Capres esensinya adalah menggambarkan orientasi kepemimpinan nasional ke depan. "Tugas pemimpin menciptakan haluan pembangunan ekonomi yang tidak hanya menyelesaikan masalah kekinian, tapi juga pentingnya visi dan orientasi dalam merebut dan menata kepemimpinan masa depan," tuturnya.

Penilaian atas orientasi masa depan ini, menurut Hasto, antara capres 01 Jokowi dan capres 02 Prabowo, menghadirkan kesenjangan pemahaman. "Prabowo tampak selalu menghindar berbicara ekonomi digital. Padahal di mata Jokowi, ekonomi digital tidak hanya berkaitan dengan platform IT, juga menghadirkan peran strategisnya untuk mengangkat ekonomi kerakyatan," ucapnya.

Sekretrais Jenderal PDI Perjuangan ini menambahkan, kebijakan ekonomi memerlukan penopang hulu-hilir. "Kebijakan industrialisasi dari pemerintahan Presiden Jokowi dan kebijakan hilirisasi. Hal ini terlihat dari peningkatan kemampuan ekspor barang jadi dan setengah jadi, terbukti mendorong pertumbuhan industri," ujarnya.

Karena itu, kata dia, kritik dari Prabowo yang menyebut de-industrialisasi sesungguhnya sudah diatasi. "Apalagi dengan progres pembangunan industri petrokimia untuk mengatasi defisit perdagangan. Semua adalah jalan baru ekonomi nasional yang memperkuat daya saing perekonomian nasional," katanya.

Hasto menegaskan, Jokowi terbukti konsisten dalam pemahaman ekonomi makro, ekonomi negara, bukan kebijakan ekonomi atas kasus orang per orang, sebagaimana diungkap Sandiaga. "Ketidakmampuan Pak Prabowo melihat masa depan adalah kartu truft bagi Jokowi. Bangsa ini harus bergerak maju, bukan mundur pada gambaran masa lalu," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper