Bisnis.com, JAKARTA–Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta berharap debat capres-cawapres yang diselenggarakan besok, Sabtu (13/4/2019), dapat memberikan gambaran arah perekonomian Indonesia dalam menghadapi tantangan dalam negeri dan global.
Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan debat capres-cawapres besok merupakan debat yang sangat ditunggu oleh masyarakat dan juga pelaku usaha.
Sarman berharap empat isu strategis dapat dibahas dalam debat capres-cawapres kelima tersebut. Keempat isu yang dimaksud Sarman adalah daya beli masyarakat/konsumsi rumah tangga, angka ekspor, investasi dan belanja pemerintah.
"Keempat isu jika dapat dibahas dengan tuntas akan memberikan keyakinan akan prospek pertumbuhan ekonomi kita," ujar Sarman dalam keterangan tertulis, Jumat (12/4/2019).
Sarman menerangkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Oleh karena itu, pemerintah ke depan perlu memastikan agar daya beli masyarakat bisa stabil dan meningkat.
Terkait ekspor, Sarman menyoroti ekspor komoditas Indonesia yang menurun akibat perlambatan ekonomi global dan menurunnya harga komoditas energi dan pertambangan.
"Andalan ekspor kita saat ini non-migas diharapkan dapat semakin variatif, bukan hanya dari sisi produk industri tetapi juga peluang berbagai produk UKM yang banyak diminati negara luar," kata Sarman.
Terkait investasi, Sarman menyebutkan bahwa investasi sangat bergantung pada kondisi politik, keamanan, serta kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan diharap masing-masing paslon dapat langkah strategis yang mampu meyakinkan investor untuk berinvestasi ke Indonesia.
"Saat ini calon investor masih wait and see menunggu selesainya pesta demokrasi pemilihan Presiden maupun legislatif," imbuhnya.
Sarman pun berharap pemerintahan yang terpilih dapat membangun iklim investasi yang kondusif pascapenyelenggaraan Pemilu 2019.
Terkait belanja pemerintah, Sarman menerangkan bahwa serapan anggaran mampu menjadi stimulus yang menggerakkan sektor-sektor usaha.
Oleh karena itu, pemerintah baik pusat maupun daerah diharap mampu membelanjakan anggaran dengan tepat waktu dan tepat sasaran.
"Presiden dan Wakil Presiden ke depan harus memiliki indikator dan monitoring menyangkut ketepatan dalam penyerapan anggaran baik di tingkat pusat maupun daerah sehingga melalui penyerapan anggaran ini akan dapat menjaga pertumbuhan ekonomi baik di daerah maupun nasional," ujar Sarman.