Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin DKI Harap Debat Pilpres Putaran Kelima Bahas 4 Isu Substansial Ini

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta berharap debat capres-cawapres yang diselenggarakan besok, Sabtu (13/4/2019), dapat memberikan gambaran terkait arah perekonomian Indonesia dalam menghadapi tantangan dalam negeri dan global.
Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan saat mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan saat mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA–Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta berharap debat capres-cawapres yang diselenggarakan besok, Sabtu (13/4/2019), dapat memberikan gambaran arah perekonomian Indonesia dalam menghadapi tantangan dalam negeri dan global.

Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan debat capres-cawapres besok merupakan debat yang sangat ditunggu oleh masyarakat dan juga pelaku usaha.

Sarman berharap empat isu strategis dapat dibahas dalam debat capres-cawapres kelima tersebut. Keempat isu yang dimaksud Sarman adalah daya beli masyarakat/konsumsi rumah tangga, angka ekspor, investasi dan belanja pemerintah.

"Keempat isu jika dapat dibahas dengan tuntas akan memberikan keyakinan akan prospek pertumbuhan ekonomi kita," ujar Sarman dalam keterangan tertulis, Jumat (12/4/2019).

Sarman menerangkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Oleh karena itu, pemerintah ke depan perlu memastikan agar daya beli masyarakat bisa stabil dan meningkat.

Terkait ekspor, Sarman menyoroti ekspor komoditas Indonesia yang menurun akibat perlambatan ekonomi global dan menurunnya harga komoditas energi dan pertambangan.

"Andalan ekspor kita saat ini non-migas diharapkan dapat semakin variatif, bukan hanya dari sisi produk industri tetapi juga peluang berbagai produk UKM yang banyak diminati negara luar," kata Sarman.

Terkait investasi, Sarman menyebutkan bahwa investasi sangat bergantung pada kondisi politik, keamanan, serta kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan diharap masing-masing paslon dapat langkah strategis yang mampu meyakinkan investor untuk berinvestasi ke Indonesia.

"Saat ini calon investor masih wait and see menunggu selesainya pesta demokrasi pemilihan Presiden maupun legislatif," imbuhnya.

Sarman pun berharap pemerintahan yang terpilih dapat membangun iklim investasi yang kondusif pascapenyelenggaraan Pemilu 2019.

Terkait belanja pemerintah, Sarman menerangkan bahwa serapan anggaran mampu menjadi stimulus yang menggerakkan sektor-sektor usaha.

Oleh karena itu, pemerintah baik pusat maupun daerah diharap mampu membelanjakan anggaran dengan tepat waktu dan tepat sasaran.

"Presiden dan Wakil Presiden ke depan harus memiliki indikator dan monitoring menyangkut ketepatan dalam penyerapan anggaran baik di tingkat pusat maupun daerah sehingga melalui penyerapan anggaran ini akan dapat menjaga pertumbuhan ekonomi baik di daerah maupun nasional," ujar Sarman.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper