Bisnis.com, JAKARTA – Penelitian baru menunjukkan bahwa penyelamatan terhadap para ibu di Amerika Serikat harus menjadi prioritas nasional.
Mengutip informasi dari Psychologytoday, baru-baru ini, pada 2019 wanita AS telah berada di dunia kerja selama beberapa dekade, tetapi sebuah laporan baru menunjukkan, karier mereka masih terjebak pada cita-cita mustahil bekerja dan mengurus rumah. Akibatnya, mereka mengalami kondisi stres yang tidak bisa diselesaikan sendiri.
Caitlyn Collins, seorang sosiolog dari AS mengungkapkan, dia mendapati bahwa para ibu AS dinilai terburuk –diantara empat negara barat yang kaya lainnya– dalam mengelola karier sekaligus pengasuhan.
“Di seluruh negara tempat saya melakukan wawancara, satu keinginan tetap konstan di antara para ibu. Wanita ingin merasa bahwa mereka dapat menggabungkan pekerjaan yang dibayar dengan membesarkan anak dengan cara yang tampak adil dan tidak merugikan mereka di rumah atau di tempat kerja,” tuturnya.
Dia menjelaskan, para ibu AS terjebak diantara skema budaya yang saling bertentangan, yaitu pengabdian pekerja dan pengabdian kepada anak-anak.
“Wanita yang berkomitmen pada karier mereka tetapi terlalu banyak mengambil waktu untuk keluarga dianggap melanggar skema pengabdian kerja, sementara mereka yang menghindari atau mendelegasikan komitmen keluarga dianggap melanggar skema pengabdian keluarga,” lanjutnya.
Kondisi kombinasi dari cita-cita yang mustahil dan tidak sesuai antara pekerjaan dan rumah dengan kurangnya kebijakan dan dukungan sosial untuk keluarga yang bekerja telah menempatkan ibu dalam situasi yang tidak menguntungkan.
Menurutnya, hal tersebut merupakan masalah struktural sehingga membutuhkan solusi struktural. Tidak ada solusi individu yang akan memperbaikinya. “Penelitian ini telah menunjukkan kepada saya bahwa kita membutuhkan solusi struktural yang kolektif.
Collins menambahkan, dia ingin para ibu AS berhenti menyalahkan diri sendiri dan berhenti berpikir bahwa konflik mereka adalah kesalahan mereka sendiri kendati perubahan sosial memang membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Dan bahwa jika mereka berusaha sedikit lebih keras, sedikit lebih awal setiap pagi, menggunakan perencana yang tepat atau aplikasi yang tepat, bahwa mereka dapat entah bagaimana mencari kunci untuk mengelola stres mereka. Bukan itu masalahnya,” tegasnya.