Kabar24.com, JAKARTA – Presiden baru Bank Dunia (World Bank) David Malpass menyatakan tidak akan mengubah komitmen lembaga pemberi pinjaman ini untuk memerangi perubahan iklim.
Pernyataannya tersebut disampaikan di tengah kekhawatiran atas agenda Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait proyek-proyek pembangkit tenaga batu bara.
Malpass juga berjanji akan meningkatkan misinya melawan kemiskinan serta mengembangkan hubungan Bank Dunia dengan China.
Seperti diketahui, Malpass, yang baru saja memulai tugasnya sebagai pemimpin Bank Dunia pada Selasa (9/10/2019), dipilih oleh Trump dan merupakan kandidat tunggal dalam bursa pemilihan Presiden Bank Dunia.
Wajar saja jika sejumlah profesional bidang pembangunan khawatir bahwa Malpass akan meneruskan agenda “America First” yang diusung Trump di Bank Dunia dengan melanjutkan pembiayaan untuk proyek-proyek tenaga batu bara dan menekan China.
Tapi, kepada para awak media, Malpass menyatakan akan meneruskan tujuan perubahan iklim Bank Dunia, termasuk keputusan sebelumnya untuk menarik diri dari pendanaan tenaga batu bara. Malpass menyebut perubahan iklim sebagai "masalah utama" yang dihadapi banyak negara berkembang di dunia.
“Dewan dan para gubernur [Bank Dunia] telah menetapkan kebijakan tentang itu. Saya tidak mengharapkan perubahan dalam kebijakan itu,” ujar Malpass pada Selasa, seperti diberitakan Reuters.
Sebagai seorang eksekutif keuangan, ekonom, dan pejabat pengembangan pemerintah, Malpass terakhir kali menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan AS untuk urusan internasional. Dia membantu menegosiasikan peningkatan modal senilai US$13 miliar untuk Bank Dunia tahun lalu.
Pada saat itu, Malpass sangat kritis terhadap pinjaman yang terus dilakukan China dari Bank Dunia dan inisiatif Belt and Road milik pemerintah China.
Namun pada Selasa, Malpass mengatakan bahwa pinjaman baru untuk proyek-proyek China sudah menurun dan hubungan Bank Dunia dengan China akan beralih ke salah satu peningkatan kontribusi terhadap Bank Dunia dan berbagi keahlian.
Dia mengatakan akan bekerja sama dengan China untuk meningkatkan standar proyek-proyek pembangunannya dengan lebih banyak transparansi utang dan standar pengadaan terbuka.