Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kartu Prakerja Bentuk Keberpihakan Negara pada Pengangguran era 4.0

Influencer TKN Jokowi-Ma'ruf sekaligus politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyebut bahwa Kartu Prakerja besutan capres petahana Joko Widodo, merupakan salah satu upaya persiapan negara menghadapi era revolusi industri 4.0.
Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko/Bisnis-Aziz R
Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko/Bisnis-Aziz R

Bisnis.com, JAKARTA — Influencer TKN Jokowi-Ma'ruf sekaligus politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyebut bahwa Kartu Prakerja besutan capres petahana Joko Widodo, merupakan salah satu upaya persiapan negara menghadapi era revolusi industri 4.0.

"Karena nanti akan ada orang yang harus terlepas dari pekerjaannya, bukan karena mereka bodoh, tapi karena simply mereka mempelajari ilmu lama yang nggak dipake lagi. Kayak sekarang, mempelajari ilmu naik kuda, datang mobil," ungkap Budiman ketika ditemui Bisnis di Posko Cemara TKN Jokowi-Ma'ruf, Rabu (10/4/2019).

"Itulah kenapa pak Jokowi mengeluarkan kartu Prakerja. Ini menarik, untuk mengantisipasi perusahaan-perusahaan yang akan melakukan mekanisasi dan robotisasi dan kemungkinan akan ada [mengakibatkan] unemployed baru," tambahnya.

Budiman menjelaskan bahwa capres nomor urut 01 Jokowi memiliki visi bahwa Indonesia harus menjadi pemimpin di era revolusi industri 4.0 yang mengharuskan semua orang belajar lagi dari nol.

Sebab itulah, Kartu Prakerja menjadi antisipasi pemerintah atas segala konsekuensi mengenai persiapan pengembangan sumber daya manusia (SDM) baru yang belum siap, serta SDM lama dengan ilmu lama yang kemungkinan akan tergerus oleh zaman.

"Orang-orang yang menjadi pengangguran baru ini akan ditopang oleh negara dengan Kartu Prakerja, sebagai sebuah contoh keberpihakan negara pada orang yang akan terancam oleh revolusi industri 4.0," jelas pria yang telah dua periode duduk sebagai anggota DPR RI ini.

"Karena kemudian negara akan menjadi matras, pengaman, menjadi jaring dengan kartu Prakerja, [SDM akan] disubsidi dan kemudian diberi pelatihan untuk mempelajari teknik baru, teknologi baru, manajemen baru, yang memang menjadi kebutuhan dari revolusi industri ke 4," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper