Bisnis.com, JAKARTA--Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno angkat bicara terkait kasus penganiayaan yang menimpa remaja asal Pontianak, Kalimantan Barat bernama Audrey.
Menurutnya, kejadian tersebut merupakan efek buruk dari perkembangan teknologi informasi.
"Anak muda yang menghargai toleransi perbedaan pendapat dan anti bullying, anti perundungan. Karena ini adalah bagian dari efek dampak perkembangan media sosial dan gadget," katanya di kawasan SCBD, Rabu (10/4/2019).
Kasus yang menimpa Audrey, lanjutnya, harus menjadi pengingat bahwa masyarakat memiliki tanggung jawan untuk membangun generasi muda yang menghargai toleransi terhadap perbedaan pendapat.
Dia juga mengingatkan ke depan bukan tugas orang tua bukan hanya mendidik masyarakat yang cerdas toleran, tetapi juga ber-akhlakul karimah.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu yakin dengan penekanan sistem pendidikan kita yang lebih baik, Insyaallah pendidikan yang berlangsung bersentuhan dengan dunia usaha.
"Link and match antara dunia usaha dan sistem pendidikan sehingga anak-anak mempunyai kegiatan yang positif seperti, kewirausahaan dan lahraga itu bisa lebih positif disalurkan tentunya saling membully dan itu sama sekali tidak sehat. Prabowo Sandi menolak isu-isu seperti bullying," imbuhnya.
Seperti diketahui, Audrey adalah siswi SMP yang diduga menjadi korban pengeroyokan 12 siswa SMA di Pontianak. Kasus ini disebut berawal dari masalah asmara yang dialami oleh saudara Audrey dan celotehan di Facebook. Audrey kini dirawat intensif di rumah sakit akibat penganiayaan yang dialaminya.
Sejumlah pihak menyampaikan simpati dan dukungan kepada Audrey serta berharap para pelaku penganiayaan mendapatkan hukuman.