Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang pemungutan suara 17 April 2019 dua kubu capres-cawapres melakukan serangan dengan kritiknya masing-masing.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Johnny G Plate, menilai survei internal yang dibuat Partai Gerindra hanya untuk menyenangkan hati Prabowo Subianto.
Pasalnya, hasil survei internal Gerindra yang menyebut elektabilitas Prabowo unggul jauh di atas Jokowi bertolak belakang dengan hasil survei sejumlah lembaga kredibel dan terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Survey internal yang BPN sampaikan ini sifatnya ABS, atau asal bapak senang," tuding Johnny seperti dikutip dari pernyataan tertulis, Rabu (10/4/2019).
Senin (8/4) lalu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sugiono, mengatakan pihaknya baru saja membuat survei internal. Hasilnya, capres 02 Prabowo Subianto unggul jauh atas capres 01 Joko Widodo (Jokowi).
"Kami punya survei internal 62% Prabowo, 38% Jokowi. Kita punya asesmen 62%. Terus yang selama ini beredar Prabowo-Sandi selalu di angka yang rendah," kata Sugiono.
Menanggapi itu, Johnny meminta BPN mengumumkan secara resmi hasil survei internal itu, termasuk metodologi survei yang digunakan, ke publik.
"Hingga saat ini, survei internal mereka seolah tidak ada wujudnya, atau ‘etok-etok’. Ini tabiat BPN, selalu merilis survei internal jika muncul rilis dari lembaga survei kredibel yang mengunggulkan Jokowi-Ma’ruf," tuding Johnny.
Jika BPN tak juga mengumumkan hasil survei internalnya ke publik, Johnny menyebut survei itu tak lebih dari survei 'asal bapak senang'.
"Karena mungkin BPN takut Prabowo marah seperti saat di podium, jika tahu hasil surveinya lebih rendah dibandingkan Jokowi," sindir Johnny.