Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petisi Batalkan Brexit Tembus 2 Juta Tanda Tangan

Berdasarkan regulasi di Inggris, setiap petisi yang melebihi 100.000 tanda tangan memenuhi syarat untuk diperdebatkan oleh Parlemen.
Mural karya seniman jalanan Inggris, Bansky/Yahoo-News
Mural karya seniman jalanan Inggris, Bansky/Yahoo-News

Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari dua juta orang menandatangani petisi online yang mendesak pemerintah Inggris untuk membatalkan Brexit. Dukungan terhadap petisi ini terus mengalir menyusul pernyataan Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Rabu (20/3/2019).

Perdana Menteri Theresa May menyalahkan anggota parlemen atas kebuntuan dalam proses Brexit dan menyatakan bahwa dia berada di sisi yang sama dengan mereka yang menginginkan Inggris lepas seutuhnya dari Uni Eropa.

Situs petisi parlemen tersebut berulang kali mengalami gangguan karena jumlah pengunjung yang mengalami lonjakan tajam. Petisi ini didukung pula oleh sejumlah selebriti seperti penyanyi Annie Lennox, aktor Hugh Grant, penyiar sains Brian Cox dan komedian David Mitchell.

"Jumlah pengunjung yang mengakses website untuk menandatangani petisi ini merupakan yang terbanyak yang pernah dihadapi oleh situs ini," tulis komite petisi dari Dewan Rakyat Inggris melalui akun twitter mereka, seperti dikutip melalui Bloomberg, Jumat (22/3/2019).

"Antara 80.000 dan 100.000 pengunjung secara bersamaan mengakses petisi ini. Setidaknya tercapai 2.000 tanda tangan per menit," tulis mereka.

Petisi ini mencapai total 1 juta tanda tangan sebelum pukul 15.00 waktu London, pada Kamis (21/3), setelah tautan petisi tersebar di platform sosial media termasuk Facebook dan Twitter.

Jumlah tanda tangan melampaui 2 juta pada pukul 22.35 waktu London, sementara para pemimpin Uni Eropa tengah menghadapi pembicaraan tak berujung dengan PM May, yang membahas pengajuan perpanjangan waktu negosiasi Brexit.

Sebuah pernyataan yang tertulis dalam petisi itu menyebutkan bahwa pemerintah Inggris berulang kali mengklaim bahwa Brexit adalah keinginan masyarakat. 

"Kita harus menghentikan klaim ini dengan membuktikan kekuatan dukungan publik agar Inggris tetap berada di Uni Eropa," seperti dikutip dari isi petisi.

Berdasarkan regulasi di Inggris, setiap petisi yang melebihi 100.000 tanda tangan memenuhi syarat untuk diperdebatkan oleh Parlemen.

Kemudian selanjutnya tergantung pada Komite Petisi khusus yang terdiri dari anggota parlemen tingkat tinggi untuk memutuskan apakah pembahasan isi petisi layak untuk dilaksanakan.

"Saya sudah menandatangani petisi ini dan sepertinya setiap orang waras di negara ini [Inggris] juga melakukan hal ang sama. Ini adalah situasi darurat nasional. Cabut Article 50 dan tetaplah berada di Uni Eropa," tulis Hugh Grant melalui akun twitternya.

Data dasar menunjukkan sebagian besar penandatangan petisi ini berasal dari daerah yang memiliki suara mayoritas 'remain' atau menginginkan Inggris tetap menjadi bagian dari Uni Eropa pada referendum 2016.

Daerah ini termasuk Edinburgh, London, Bristol, dan Cambridge. Namun, ada pula ribuan pendukung yang berasal dari daerah yang mendukung Brexit seperti timur laut Inggris, Midlands, dan Wales.

Angka-angka juga menunjukkan penandatangan petisi datang dari negara lain seperti Afghanistan hingga Zimbabwe, mencerminkan bahwa ada dukungan dari luar negara Inggris.

Pemerintahan May telah menegaskan bahwa mereka tidak memiliki niat untuk menarik kesepakatan yang tertulis pada Article 50, yang sudah disepakati Uni Eropa, atau membiarkan Inggris tetap menjadi bagian dari Uni Eropa.

"Kami mungkin sudah menyampaikan hal ini sebanyak 12.000 kali di ruangan ini, perdana menteri juga mungkin sudah ribuan kali mengatakan hal ini. Perdana menteri tidak siap untuk melakukan hal ini [Inggris tetap berada di Uni Eropa]," kata juru bicara perdana menteri, Alison Donnelly, kepada wartawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper