Bisnis.com, JAKARTA - Untuk membuat Indonesia maju dan makmur dibutuhkan sikap inovatif dan pantang menyerah dari para anak muda.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan kemajuan tidak ditentukan apakah sebuah negara kaya sumber daya alam atau tidak. Kemajuan juga tidak datang dari banyak atau sedikitnya penduduk.
"Banyak orang bertanya kenapa ada negara maju dan tidak maju. Dulu kita lebih maju dari Korea, sekarang kita ditinggalkan Korea. Dulu Malaysia kirim guru untuk belajar sekarang sebaliknya. Ada negara maju karena SDM nya, namun ada juga seperti Afrika yang punya sumber daya alam seperti berlian, urunium tapi miskin. Jepang Taiwan tidak ada sumber alam [tapi maju]," kata Jusuf Kalla di hadapan relawan milenial Joko Widodo - Maruf Amin di Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Menurut mantan ketua umum Partai Golkar ini yang membuat sebuah negara maju atau tidak adalah upaya dari generasi muda dengan melakukan beragam inovasi.
"Karena itu kalau mau [Indonesia] maju maka harus rajin, semangat, inovatif dan fokus. Juga harus dibarengi dengan pendidikan yang baik," katanya.
[Saat ini] kita di tengah-tengah tidak terlalu maju [tidak terbelakang], tengah-tengah, Jadi [jika ingin negara maju] tergantung pada kita semua. Agar bisa bersifat, gunakan ilmu anda. Inovatif dan pantang menyerah," katanya.
PENSIUN
Menurut Jusuf Kalla dirinya sendiri merencanakan untuk pensiun setelah mengakiri tugasnya sebagai Wakil Presiden pada Oktober 2019 mendatang. Meski begitu, JK menyebutkan dirinya siap memberikan kontribusi terbaik jika negara membutuhkan.
"Yang paling penting sekarang sukseskan dulu pemilu ini. Setelah itu kita pikir lah, itu karena syaratnya watimpres banyak tidaknya daripada iyanya. Tidak boleh bikin partai, tidak boleh bikin berorganisasi, tidak boleh tidaknya. ada sepuluh tidaknya. Jadi kalau ya nanti dibutuhkan apakah nanti jadi [Watimpresn karena jikapun tidak] kita memberikan nasihat-nasihat sebagai kawan kepada pak Jokowi," katanya.
Pesan JK Kepada Milenial, Ini Kunci Untuk Indonesia Maju
Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan kemajuan tidak ditentukan apakah sebuah negara kaya sumber daya alam atau tidak. Kemajuan juga tidak datang dari banyak atau sedikitnya penduduk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Anggara Pernando
Editor : Fajar Sidik
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
21 jam yang lalu
Peluang Akumulasi Saham di Balik Penurunan Indeks BUMN
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
13 jam yang lalu