Bisnis.com, JAKARTA - Partai politik anggota Koalisi Indonesia Kerja (KIK) diminta benar-benar memberi dukungan penuh untuk memenangkan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di pemilu 2019.
Permintaan itu disampaikan calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin. Menurutnya, hubungan parpol koalisi dengan pasangan capres dan cawapres harus timbal balik lantaran pemilu dilaksanakan serentak
“Apa gunanya koalisi kalau tidak saling mendukung. Partai-partai koalisi juga memenangkan capres dan cawapres yang mereka dukung bukan secara politik saja, tapi juga harus realisasinya di lapangan," kata Ma'ruf di Balikpapan, Kalimantan Timur, seperti tertulis di keterangan yang diterima Bisnis, Kamis (21/3/2019).
Permintaan Ma'ruf ini keluar sehari setelah hasil survei Litbang Kompas diketahui publik. Dalam survei tersebut elektabilitas Jokowi-Ma'ruf disebut menurun pada periode Oktober 2018-Maret 2019.
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di survei itu adalah 49,2 persen atau beda 11,8 persen dengan dukungan yang dimiliki Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 37,4 persen. Survei Kompas dilakukan 22 Februari hingga 5 Maret dan melibatkan 2.000 responden.
Ma'ruf juga menyebut masyarakat akan rugi jika tidak memilih Jokowi di pemilu 2019. Menurutnya, semua pembangunan akan berlangsung dari awal lagi jika Jokowi dan dirinya tidak menang di pemilu mendatang.
“Kalau tidak memilih Pak Jokowi itu rugi karena akan mulai dari awal lagi, meletakkan pondasi lagi. Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla telah membuat landasan-landasannya. Baru nanti di periode berikutnya, kita maksimalkan lagi," tutur Ma'ruf.