Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebab Jatuhnya Ethiopian Airlines Diselidiki, Boeing Reshuffle Manajemen

Menyusul penyelidikan atas kecelakaan Ethiopian Airlines beberapa waktu lalu, Boeing melakukan reshuffle di sisi manajemen perusahaan.
Karyawan Boeing di depan pesawat 737 MAX 8 yang sedang keluar dari jalur produksi di Renton, Washington, Amerika Serikat, pada 13 Maret 2018./Reuters
Karyawan Boeing di depan pesawat 737 MAX 8 yang sedang keluar dari jalur produksi di Renton, Washington, Amerika Serikat, pada 13 Maret 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Boeing Co merestrukturisasi jajaran manajemennya menyusul penyelidikan atas jatuhnya Ethiopian Airlines pada pekan lalu.

John Hamilton, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden dan kepala teknisi di Divisi Pesawat Komersial, sekarang hanya menduduki posisi kepala teknisi. Adapun posisi wakil presiden bagian teknik bakal diisi oleh Lynne Hopper, yang sebelumnya mengepalai bagian Tes dan Evaluasi di Divisi Tes dan Teknologi.

"Perubahan ini akan mendukung [Hamilton] mendedikasikan seluruh perhatiannya kepada investigasi yang sedang berlangsung," papar CEO Boeing Kevin MacAllister dalam surat elektronik (surel) kepada seluruh karyawan Boeing, seperti dilansir Reuters, Rabu (20/3/2019).

Dia melanjutkan reshuffle diperlukan sejalan dengan upaya perusahaan memprioritaskan dan menambah sumber daya atas penyelidikan kecelakaan tersebut.

Pada Juli 2013-Maret 2016, Hamilton menduduki posisi sebagai wakil presiden bagian keamanan dan kepatuhan serta mengawasi Commercial Airplanes Organization Designation Authorization--sebuah program yang khusus menangani sertifikasi keamanan spesifik atas nama Federal Aviation Administration (FAA) AS.

Usai kecelakaan kedua yang melibatkan model 737 Max 8 keluaran Boeing dalam waktu kurang dari 5 bulan, produsen pesawat terbang asal AS itu menghadapi berbagai pertanyaan dari regulator di seluruh dunia mengenai keamanan dan fitur yang ada di model tersebut. Serikat pilot beberapa maskapai juga mengungkapkan kurangnya informasi yang mereka terima mengenai fitur-fitur yang ada.

Secara keseluruhan, regulator penerbangan di sejumlah negara sudah mengeluarkan larangan terbang untuk lebih dari 300 unit 737 Max 8. Pengiriman atas hampir 5.000 unit lainnya, yang bernilai lebih dari US$550 miliar--dari Boeing kepada maskapai--juga ditunda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper