Bisnis.com, JAKARTA—Politisi Partai Golkar yang juga Ketua DPR, Bambang Soesatyo menilai bahwa penurunan elektabilitas pasangan Capres Jokowi-Ma’ruf Amin merupakan satu hal yang biasa.
"Kan turun naik biasa, nanti juga naik lagi," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Rabu (20/3). Kendati demikian Bamsoet menyampaikan Partai Golkar akan terus berupaya memenangkan pasangan Jokowi-Maruf pada pilpres 2019.
Dia optimistis posisi elektabilitas Jokowi-Ma’ruf juga akan bergerak naik hingga pelaksanaan Pemilu 2019.
"Enggak usah digerakkan (elektabilitas) sudah bergerak semua, ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai peluang Jokowi-Maruf Amin untuk kalah dari pasangan Prabowo-Sandi kian terbuka.
“Apalagi, dari hasil survei Litbang Kompas elektabilitas pasangan 01 itu mengalami penurunan,” ujarnya.
Baca Juga
Dia menyebutkan angka aman bagi Jokowi-Ma’ruf adalah dengan tingkat elektabilitas 60%. Akan tetaspi, sulit sekali bagi petahana untuk menjaga elektabilitasnya pada angka aman tersebut.
Di atas kertas memang Jokowi masih unggul, namun jika dibaca tren, elektabilitas petahana hampir tidak ada pertumbuhan. Bahkan berdasarkan hasil survey litbang kompas elektabilitas Jokowi turun, ujarnya.
“Seharusnya dengan menjabat selama hampir 5 tahun, modal elektabilitas petahana seharusnya 60% untuk melewati ambang batas aman,” ujarnya.
Apalagi, katanya, Jokowi tidak mengambil cuti sebagai presiden sehingga ada dugaan indikasi mengunakan fasilitas negara untuk alat kampanye.
Litbang Kompas merilis hasil survei terbarunya. Hasilnya, ada penurunan elektabilitas pada paslon petahana Jokowi-Ma’ruf Amin.
Sebaliknya, elektabilitas pasangan nomor 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terus mengalami kenaikan dengan selisih 11,8% meski Jokowi-Ma’ruf masih unggul.