Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kampus UIII Tahap I Dibangun Tahun Ini 

Jawa Barat telah membentuk Tim Terpadu Penanggulangan Dampak Sosial Kemasyarakatan Pambangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).
Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan di sela-sela peletakan batu pertama pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok, Jawa Barat, Selasa (5/6/2018)./JIBI-Amanda Kusumawardhani
Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan di sela-sela peletakan batu pertama pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok, Jawa Barat, Selasa (5/6/2018)./JIBI-Amanda Kusumawardhani

Bisnis.com, BANDUNG—Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa membeberkan Progres Pembangunan Universitas Islam lnternasional Indonesia, di Ruang Kerjanya, di Gedung Sate Bandung, Rabu (13/3/19).

Menurut Iwa, pihaknya telah membentuk Tim Terpadu Penanggulangan Dampak Sosial Kemasyarakatan Pambangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), dan saat ini terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak demi percepatan pembangunan.

Tim ini di antaranya telah melakukan pendataan bidang garapan/ penggarap untuk pembangunan kampus Tahap I sejumlah 366 penggarap.

"Tim Terpadu juga telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)/Tim Apraisal untuk menghitung besaran dana santunan bagi penggarap yang memenuhi syarat," kata Iwa.

Kampus UIII Tahap I Dibangun Tahun Ini 

Maket kampus UIII

Kemudian, lanjut Iwa, hasil penilaian KJPP diserahkan kepada Ketua Tim Terpadu untuk dilakukan pembahasan guna menyiapkan rekomendasi kepada Gubernur Jabar, sebelum ditetapkan oleh Gubemur melalui SK Daftar Penerima Dana Santunan.

Lalu, Kementerian Agama segera melaksanakan pembayaran dan santunan kepada warga yang berhak menerima sesuai SK Gubernur. 

Adapun proses pendataan Ianjutan untuk penggarap/penghuni lahan secara keseluruhan tetap dilakukan oleh Lurah Cisalak dan Camat Sukmajaya, sampai proses penertiban lahan selesai sekitar Juli 2019. 

Pembangunan Gedung Kampus UIII Tahap 1 (2018- 2020) telah dilakukan sejak awal November 2018 dan terbagi dalam 3 paket.

Pada Paket 1, pembangunan di antaranya mencangkup gedung rektorat, gedung fakultas 1, dan kawasan 3 pilar. 

Paket 2, yaitu pembangunan lima unit rumah dosen, asrama mahasiswa, dan renovasi Gedung MEP (eks-RRI).

Adapun Paket 3 yaitu pembangunan pagar keliling dan infrastruktur kawasan kampus Tahap I. 

Terkait anggaran, Iwa menyebut pembangunan fisik Tahap I memakai 2 anggaran, yaitu tahun 2018 memakai dana Badan Anggaran Bendahara Umum Negara (BABUN), dari alokasi anggaran sebesar Rp584 miliar, dengan realisasi hanya Rp110 miliar. Untuk tahun 2019 - 2020 memakai dana DIPA Kementerian Agama sebesar Rp507 miliar. 

Sementara itu, telah dialokasikan dana dalam DIPA Kementerian PUPR Tahun Anggaran 2019 untuk pembangunan Kampus sebesar Rp820.255.968.000 dengan rincian pemanfaatan untuk pembangunan Masjid Kampus Rp87.036.907.000, pembangunan Perpustakaan Rp187.453.074.000, pembangunan Asrama Mahasiswa Rp117.142.624.000. 

"Namun diperlukan arahan Wakil Presiden kepada Menteri PUPR agar DIPA dapat dilaksanakan, serta koordinasi dengan Menteri Agama," ujar Iwa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper