Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Robertus Robet Sempat Ingin Bertemu Panglima TNI Saat Ditangkap

Rumah aktivis Robertus Robet telah dipantau oleh polisi sebelum dilakukan penangkapan pada Kamis dinihari.
Aktivis HAM yang juga dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Robertus Robet (tengah) didampingi Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (kanan) bersiap memberikan keterangan pers usai menjalani pemeriksaan di Bareskirm Mabes Polri, Jakarta, Kamis (7/3/2019)./Antara
Aktivis HAM yang juga dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Robertus Robet (tengah) didampingi Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (kanan) bersiap memberikan keterangan pers usai menjalani pemeriksaan di Bareskirm Mabes Polri, Jakarta, Kamis (7/3/2019)./Antara

Bisnis.com, DEPOK – Rumah aktivis Robertus Robet telah dipantau oleh polisi sebelum dilakukan penangkapan pada Kamis dinihari.

Anggota Intel Komando Distrik Militer (KODIM) Kota Depok, Hardono bercerita pemantauan rumah Robet sudah dilakukan sejak video orasinya dalam Aksi Kamisan beredar di media sosial.

"Awalnya itu Tim Cyber Polri yang menangkap tidak mengetahui kondisi di Perumahan Robet makanya koordinasi dengan Polsek Sukmajaya," ujar Hardono di depan rumah Robet, Perumahan Mutiara, Depok, Jumat (8/3/2019).

Sebelum penangkapan Robet, kata dia sudah ada laporan ke Mabes Polri bahwa Robet telah berada di rumah. Sekitar pukul 21.00 itu Robet telah berada di rumah. "Jadi laporan langsung masuk ke Trunojoyo, Tim Cyber Polri langsung meluncur ke lokasi," papar dia.

Hardono menjelaskan perjalanan Tim Cyber menuju ke rumah Robet sekitar dua jam. Jadi sekitar 23.30 WIB itu Tim Cyber Polri sudah berada di Polsek Sukmajaya. "Sekitar jam 12 malam itu Tim Cyber langsung ke rumah Robet," ungkap dia.

Menurut Hardono, begitu Robet keluar rumah ditunjukin surat tugas dan surat perintah penangkapan. Salah satu pengacara Robet, Yati Andriyani sempat mempertanyakan alasan penangkapan.

"Pas dijelaskan bahwa hal ini untuk menghindari terjadinya peristiwa Ciracas, makanya Robet mau iku kemudian menganti baju."

Saat digiring ke Mabes Polri, Hardono mengatakan bahwa Dosen Universitas Negeri Jakarta itu menaiki mobil Tim Cyber Polri. Rombongan kuasa hukum mengikuti dengan menggunakan mobil Avanza.

"Untuk pasal yang dikenakan Tim Cyber kurang tahu juga, saya cuma menyaksikan," papar dia.

Ia mengutarakan bahwa mendengar informasi dari Mabes Polri bahwa Robet sempat ingin bertemu dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Rencana pertemuan itu bertujuan untuk menjelaskan kejadian dan meminta maaf. "Tidak diterima, Panglima TNI tidak berkenan," kata dia.

Sebelumnya, Robertus Robet bercerita Rabu (6/3/2019), pukul 23.00, malam tadi, empat orang anggota Bareskrim Polri yang didampingi beberapa polisi dari Kepolisian Sektor Sukmajaya datang ke rumahnya dan membawa surat penyidikan dan penangkapannya. Ia lalu dibawa ke Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.

Robertus Robet tiba di lantai 14 gedung Bareskrim sekitar pukul 01.20, Kamis dinihari. Didampingi sejumlah penasehat hukum ia langsung diperiksa. "Saya sudah ditetapkan menjadi tersangka," ujar dia. Robet menjadi tersangka tindak pidana ujaran kebencian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tempo.co
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper