Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korsel Siap Bantu AS dan Korut Capai Kesepakatan Denuklirisasi

Kegagalan Trump dan Kim dalam mencapai kesepakatan di Hanoi merupakan pukulan bagi Korea Selatan yang berharap Korea Utara dapat merasakan relaksasi sanksi ekonomi yang memungkinkan keduanya bekerja sama untuk sejumlah proyek.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in/Reuters-Kim Hong-ji
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in/Reuters-Kim Hong-ji

Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan menyatakan siap untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Korea Utara untuk mencapai kesepakatan denuklirisasi. Hal ini disampaikan Presiden Korsel Moon Jae-in pada Jumat (1/3/2019), sehari setelah KTT Donald Trump dan Kim Jong-un berakhir di Hanoi tanpa penandatanganan kesepakatan.

Perundingan yang berlangsung 8 bulan setelah Trump dan Kim Jong-un bertemu di Singapura tahun lalu itu harus berakhir karena kedua negara gagal mencapai kesepakatan mengenai sejauh mana pencabutan sanksi Korut akan direalisasikan sebagai imbalan atas usaha pelucutan senjata nuklir. Washington mengungkapkan Pyongyang tidak memenuhi tuntutan denuklirisasi yang disyaratkan sehingga memaksa kedua negara tak mencapai kata sepakat.

Moon Jae-in adalah sosok yang senantiasa aktif mendukung upaya untuk mengakhiri konfrontasi di Semenanjung Korea. Pada 2018, ia telah tiga kali bertemu dengan Kim dan mencoba memfasilitasi negosiasi nuklirnya dengan AS.

"Pemerintahan saya akan menjalin komunikasi erat dengan AS dan Korut serta bekerja sama untuk membantu tercapainya penyelesaian yang lengkap dengan cara apa pun," kata Moon dalam pidato resminya di Seoul sebagaimana dikutip Reuters.

Moon juga mengatakan Negeri Ginseng akan berkonsultasi dengan AS mengenai kelanjutan proyek bersama dengan Korea Utara, termasuk pengembangan pariwisata Gunung Kumgang dan kompleks industri Kaesong yang berlokasi di Korut.

Kegagalan Trump dan Kim dalam mencapai kesepakatan di Hanoi merupakan pukulan bagi Korea Selatan yang berharap Korea Utara dapat merasakan relaksasi sanksi ekonomi yang memungkinkan keduanya bekerja sama untuk sejumlah proyek.

Proyek ekonomi seperti pembangunan kompleks industri, jaringan kereta antar-Korea, dan zona pariwisata yang dikembangkan kedua negara sejauh ini mandek karena terhambat sanksi internasional.

"Bagi pemerintahan Moon, hasil KTT itu akan menentukan keberhasilan pemerintahannya," kata Lee Chung-min, pengamat di Carnegie Endowment for International Peace's Programme yang berbasis di Washington.

"Moon ingin mengalihkan perhatian warga Korea Selatan dari ekonomi yang lesu dan meningkatnya pengangguran dengan mencapai keberhasilan dalam mengusahakan perdamaian dua Korea. Prestasi itu bisa meningkatkan peluang partainya dalam pemilihan umum tahun depan," sambung Lee.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper