Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama menerbitkan buku Fikih Ibadah Braille. Buku ini diperuntukkan penyandang disabilitas netra.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Ditjen Bimas Islam Agus Salim mengatakan buku ini terdiri dari empat bab pembahasan antara lain tentang pengetahuan fikih shalat seperti wudhu, tayammum, tata cara dan bacaan salat. Selain itu, ada juga penjelasan seputar fikih puasa, zakat, serta haji dan umrah.
“Buku Braille yang berisi tentang praktik ubudiyah fiqhiyyah ini, diterbitkan Ditjen Bimas Islam sebagai wujud kehadiran negara dalam upaya memenuhi hak pengetahuan keagamaan masyarakat, khususnya bagi penyandang disabilitas netra yang jumlahnya di Indonesia saat ini tidaklah sedikit,” ujar Agus dikutip dari laman resmi Kemenag, Rabu (27/2/2019).
Menurut Agus, sebelum dibuat ke huruf braille, buku fikih ibadah ini terlebih dahulu disusun oleh tim pakar Kepustakaan Islam Kemenag yang bekerja sama dengan ahli fikih disabilitas ormas Islam, akademisi, maupun para penyandang disabilitas netra lainnya.
“Sebagai wujud nyata program bimbingan dan layanan keagamaan yang telah menjadi tupoksi Bimas Islam, di waktu mendatang kita berikhtiar untuk bekerja lebih inovatif lagi, dengan misalnya menyediakan produk-produk pustaka Islam ke audio visual atau media lainnya,” kata Agus.
Launching Buku Fikih Ibadah Braille ini berlangsung di Jakarta pada Rabu bersamaan dengan pembukaan Temu Konsultasi Kepustakaan.
Kegiatan yang berlangsung pada 27 Februari – 1 Maret 2019 ini diikuti 86 peserta, terdiri dari 34 perwakilan pustakawan Masjid Raya, 34 PIC Kepustakaan Kanwil Kemenag, Pustakawan Ormas Islam, dan staf di lingkungan Ditjen Bimas Islam.
Peluncuran buku ditandai dengan penyerahan secara simbolis buku Fikih Ibadah Braille oleh Direktur Urais Binsyar kepada perwakilan Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) Yogi Matsoni. Turut hadir menyaksikan, Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher dan Kasubdit Kepustakaan Islam Kusmindar.