Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Militer Belum Ambil Putusan soal Tembok PembatasAS-Meksiko

Pejabat Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan menegaskan bahwa belum ada keputusan yang diambil terkait pendanaan tembok perbatasan AS-Meksiko.
Polisi perbatasan Amerika Serikat  dan pekerja proyek tembok perbatasan berdiri di dekat ekskavator proyek pembangunan tembok perbatasan antara El Paso dan Ciudad Juarez di wilayah Meksiko, Selasa 5 Februari 2019./Reuers-Jose Luis Gonzalez
Polisi perbatasan Amerika Serikat dan pekerja proyek tembok perbatasan berdiri di dekat ekskavator proyek pembangunan tembok perbatasan antara El Paso dan Ciudad Juarez di wilayah Meksiko, Selasa 5 Februari 2019./Reuers-Jose Luis Gonzalez

Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan menegaskan bahwa belum ada keputusan yang diambil terkait pendanaan tembok perbatasan AS-Meksiko. 

Sebagaimana diketahui, sebelumnya Presiden AS Donald Trump menyatakan keadaan darurat nasional dalam upaya untuk mendanai tembok perbatasan AS-Meksiko tanpa persetujuan Kongres. Langkah itu dinilai sebagai pelanggaran terhadap konstitusi AS.

"Jadi, dengan sangat sengaja, kami belum membuat keputusan apa pun," ujar Shanahan sebagimana dikutip CNN.com, Minggu (17/2/2019). 

Sebelumnya, Trump menginginkan Kongres untuk mengizinkan penggunaan dana sebesar US$5,7 miliar untuk pembangunan tembok di sepanjang bagian perbatasan dengan Mekisko. Namun, parlemen hanya menyediakan US$1,4 miliar.

Untuk mengatasinya, Gedung Putih mengatakan bahwa Trump akan mengakses US$6,1 miliar dari dua sumber di Pentagon. Di antaranya US$3,6 miliar dari dana pembangunan militer dan US$2,5 miliar dari dana melawan peredaran obat-obatan milik Departemen Pertahanan. 

"Kami selalu mengantisipasi bahwa persoalan ini akan menimbulkan perhatian massa dan kekhawatiran publik," ujar Shanahan.

Shanahan mengaku bakal meninjau analisis atas kondisi darurat nasional yang diumumkan. "Berdasarkan analisis, kami dapat melakukan penilaian dan menentukan apa yang sesuai untuk dilakukan," ujar dia.

"Kami mengikuti hukum. Kami menggunakan aturan," tegas Shanahan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper