Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Maduro, AS Jatuhkan Sanksi ke Perusahaan Minyak Venezuela

AS membekukan aset PDVSA senilai US$7 miliar guna menekan pemerintahan Maduro
Presiden Venezuela Nicolas Maduro/Reuters
Presiden Venezuela Nicolas Maduro/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat menjatuhkan sanksi ke perusahaan minyak nasional Venezuela pada Senin (28/1/2019) sebagai upaya untuk menekan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin dan penasehat keamanan nasional John Bolton mengumumkan sanksi terhadap Petroleos de Venezuela, S.A. (PDVSA), tempat perusahaan minyak Citgo asal AS bernaung. AS memblokir sekitar US$7 miliar aset PDVSA. Pemblokiran tersebut, kata Bolton, diperkirakan akan membuat perusahaan itu kehilangan aset sebesar US$11 miliar tahun depan.

"Ini adalah upaya AS untuk mengadili mereka yang bertanggung jawab terhadap merosotnya ekonomi Venezuela," kata Mnuchin sebagaimana diberitakan CNN, Selasa (29/1/2019).

"Selama ini PDSVA telah dijadikan alat korupsi oleh pejabat Venezuela. Langkah ini akan mencegah Maduro mengambil seluruh aset perusahaan dan mengamankannya untuk rakyat Venezuela," ujar Mnuchin.

Mnuchin menyatakan sanksi tersebut akan segera efektif dan segala pembelian minyak oleh entitas AS akan mengalir ke akun yang diblokir. Aliran dana tersebut, kata Mnuchin, hanya akan cair untuk pemimpin Venezuela yang sah.

Sanksi terhadap perusahaan minyak Venezuela merupakan eksalasi konflik terbaru dan langkah paling signifikan yang diambil AS untuk menggulingkan Maduro dari tampuk kepemimpinan.

Administrasi Trump yang pekan lalu mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai Presiden Interim juga mendesak militer Venezuela untuk berbalik meninggalkan Maduro dan mendukung transfer kepemimpinan.

"Kami juga menyerukan pasukan keamanan dan militer Venezuela untuk menerima transfer kekuasaan yang damai, demokratis dan konstitusional," kata Bolton. "Sekarang saatnya untuk memperjuangkan demokrasi dan kemakmuran di Venezuela."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : CNN

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper