Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesan Jokowi di Hadapan Perwira Tinggi TNI dan Polri, Hadapi Revolusi

Netralitas aparat TNI dan Polri merupakan harga mati bagi kelancaran pemilihan umum mendatang.
Presiden Joko Widodo menghadiri Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Tahun 2019 di Istana Negara, Selasa (29/1/2019)./Bisnis-Amanda Kusuma W.
Presiden Joko Widodo menghadiri Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Tahun 2019 di Istana Negara, Selasa (29/1/2019)./Bisnis-Amanda Kusuma W.

Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo menyinggung soal netralitas TNI dan Polri menjelang pemilihan presiden dan legislatif pada tahun ini.

Hal tersebut dikemukakan Presiden Jokowi seusai membuka Rapat Pimpinan TNI dan Polri Tahun 2019 di Istana Merdeka, Selasa (29/1/2019). Menurutnya, netralitas aparat TNI dan Polri merupakan harga mati bagi kelancaran pemilihan umum mendatang.

“Politik TNI, Polri adalah politik negara sehingga netralitas itu perlu sekali dijaga dan terpenting adalah lancarnya Pemilu, kondusifitas situasi dan kondisi, dan damai. Ini yang sangat diperlukan sekali dan itu akan terjadi apabila TNI Polri solid dan sinergi bersama menjaga ketertiban, menjaga keamanan,” katanya.

Di depan 368 perwira tinggi yang terdiri dari 198 perwira tinggi TNI dan 170 perwira tinggi Polri, Jokowi menyatakan rapat pimpinan (rapim) kali ini terasa istimewa karena untuk pertama kalinya rapim diadakan di Istana Negara.

“Ini mungkin rapim pertama yang diadakan di Istana, bukan apa-apa, tapi memang saya ingin rapim ini sekali-sekali kita lakukan disini. Kan gak ada salahnya,” ujarnya.

Selain mengingatkan pentingnya netralitas pada tahun politik, Jokowi juga menyatakan TNI dan Polri harus merespons perkembangan teknologi secara cepat. Pasalnya, dengan berkembangnya revolusi industri 4.0, perkembangan teknologi bergerak cepat dan mengubah semua landscape mulai ekonomi, politik, hingga sosial.

“Saya ingatkan saja bahwa sekarang ini dengan adanya revolusi industri 4.0, betul-betul harus kita respons, terutama TNI Polri perlu respons secara cepat mungkin dengan lebih menggiatkan lagi riset untuk alutsista [alat utama sistem senjata] kita. Juga misalnya penggunaan virtual reality, AI, dan 3D printing yang di negara lain sudah dikembangkan di sisi kemiliteran,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Tito Karnavian hadir mendampingi Presiden Jokowi. Tak hanya itu, sejumlah mantan petinggi TNI turut hadir antara lain Jenderal (Purn) Moeldoko, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Marsekal TNI Djoko Suyanto, Jenderal (Purn)Try Sutrisno, Jenderal (Purn) Wiranto. Adapun, sejumlah mantan Kapolri juga hadir yakni Jenderal (Purn) Bambang Handorso Danuri, dan Jenderal (Purn) Badrodin Haiti.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper