Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menilai hasil survei yang menyatakan bahwa tingkat elektabilitas Prabowo Subianto dan Joko Widodo terpaut lebih dari 20% sebagai suatu kebohongan.
Meski mengakui bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin masih unggul, tapi adik Prabowo ini mengklaim selisihnya tak sebesar itu.
"Yang mengatakan 20%-25% di atas itu semuanya hoaks dan fake news," ujar Hashim seperti dilansir Tempo, Senin (28/1/2019).
Dia mengutip hasil survei internal Badan Pemenangan Nasional (BPN), yang menyebutkan bahwa perbedaan tingkat elektabilitas kedua peserta Pilpres 2019 itu tak lebih dari 11%.
"Ada yang mengatakan 5%-7%, ada yang mengatakan 6%-10%, dan ada yang mengatakan 7%-11%," tutur Hashim.
Sejumlah lembaga survei sebelumnya menyatakan tingkat elektabilitas kedua peserta Pilpres 2019 itu masih terpaut sekitar 10%. Survei Indikator Politik menyebutkan selisihnya 20,1%, Alvara 19,2%, sedangkan Charta Politika 19,1%.
Adapun Media Survei Nasional (Median) mengatakan perbedaannya tinggal satu digit, yaitu 9,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel