Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isu Pemberdayaan Perempuan Jadi Perhatian Politik Luar Negeri RI

Dalam 15 tahun terakhir, sekitar 50% diplomat baru Indonesia merupakan perempuan. Selain itu, Retno menyampaikan bahwa peran perempuan juga terus meningkat di tingkat nasional. Hal ini terlihat dari susunan kabinet pemerintahan yang 25% di antaranya merupakan perempuan dan memegang posisi strategis.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menjadi pembicara kunci di forum DK PBB/Dok. Kemlu RI
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menjadi pembicara kunci di forum DK PBB/Dok. Kemlu RI

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan bahwa politik luar negeri Indonesia memberi perhatian khusus terhadap isu perempuan. Hal ini ia sampaikan kala menjadi pembicara kunci dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas peran perempuan dalam perdamaian dan keamanan.

"Saya ingin melihat pemberdayaan perempuan di seluruh dunia untuk menjadi agen perdamaian, agen toleransi dan agen kesejahteraan,” kata Retno di Markas Besar PBB di New York, Kamis (24/1/2019).

Berangkat dari visi tersebut, Retno mengungkapkan bahwa dalam 15 tahun terakhir, sekitar 50% diplomat baru Indonesia merupakan perempuan.

Selain itu, Retno menyampaikan bahwa peran perempuan juga terus meningkat di tingkat nasional. Hal ini terlihat dari susunan kabinet pemerintahan yang 25% di antaranya merupakan perempuan dan memegang posisi strategis.

“Sebagai Menlu perempuan, saya sangat suportif terhadap isu perempuan, oleh karena itu undangan untuk menjadi pembicara kunci langsung saya konfirmasi,” ujarnya.

Kendati kesadaran akan pentingnya peran perempuan dalam perdamaian dan keamanan meningkat, Retno mengatakan peningkatan tersebut belum merata. Perempuan masih menghadapi sejumlah tantangan besar di beberapa belahan dunia akibat dari konflik, kekerasan, dan ketidakstabilan kawasan.

“Perempuan memegang peranan penting di dalam pencegahan konflik, manajemen konfik, dan bina damai pasca konflik. Karenanya, masyarakat internasional perlu terus mendorong penguatan peran perempuan dalam penanganan perdamaian dan keamanan internasional,” tegas Retno.

Untuk itu, Retno menekankan tiga hal yang harus diutamakan untuk mendorong penguatan peran perempuan dalam mewujudkan perdamaian dan keamanan. Pertama, setiap negara perlu membentuk Rencana Aksi Nasional yang meliputi pemberdayaan dan pemberian hak perempuan.

Kedua, negara memerlukan kemitraan untuk meningkatkan kapasitas implementasi rencana aksi dan ketiga, perlu komitmen politik yag kuat untuk berinvestasi pada peningkatan peran perempuan.

"Berinvestasi pada peran perempuan sama halnya dengan berinvestasi untuk mewujudkan perdamaian," kata Retno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper