Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Sulawesi Selatan, 30 Orang Meninggal Dunia

Bencana banjir yang menggenangi sebagian wilayah di Sulawesi Selatan telah memasuki hari kedua, 30 orang tercatat meninggal dunia.
Warga menelpon di atas rumahnya saat banjir di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (23/1/2019). Akibat diguyur hujan dalam beberapa hari sejumlah daerah di Makassar terendam banjir./ANTARA-Abriawan Abhe
Warga menelpon di atas rumahnya saat banjir di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (23/1/2019). Akibat diguyur hujan dalam beberapa hari sejumlah daerah di Makassar terendam banjir./ANTARA-Abriawan Abhe

Bisnis.com, JAKARTA - Bencana banjir yang menggenangi sebagian wilayah di Sulawesi Selatan telah memasuki hari kedua, 30 orang tercatat meninggal dunia.

Data tersebut dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada Kamis (24/1/2019) pukul 14.00 WIB.

Berdasar pendataan dampak bencana yang dilakukan oleh Pusdalops BPBD Sulawesi Selatan, tercatat 78 desa terdampak bencana di 52 kecamatan yang tersebar di 10 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap dan Bantaeng.

Sebanyak 30 orang meninggal dunia, 25 orang hilang, 47 orang luka-luka, 5.825 orang terdampak,  3.321 orang mengungsi, 76 unit rumah rusak dengan rincian 32 unit rumah hanyut, 25 unit rumah rusak berat, 2 unit rumah rusak sedang, 12 unit rumah rusak ringan dan 5 unit rumah tertimbun.

Sementara itu, 2.694 unit rumah terendam, 11.433 hektare sawah terendam banjir, 9 jembatan rusak, 2 pasar rusak, 6 unit tempat ibadah rusak dan 13 unit sekolah rusak.

“Data ini sementara dan kemungkinan berubah karena pendataan masih dilakukan oleh BPBD dan unsur lainnya,” ujar Kapusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan resmi yang dihimpun, Kamis (24/1/2019).

Kepala BNPB Doni Monardo, telah berada di lokasi bencana untuk mengkoordinir potensi nasional guna membantu Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan.

BNPB menyerahkan bantuan dana siap pakai Rp1 miliar untuk operasional keposkoan dan darurat bagi BPBD dengan sebaran di Kabupaten Jeneponto Rp250 juta, Kabupaten Gowa Rp250 juta, Kabupaten Marros Rp250 juta dan Kota Makassar Rp 250 juta. Selain itu bantuan logistik juga dikirimkan.

Hingga saat ini, penanganan darurat masih terus dilakukan. Tim gabungan dari BPBD, BNPB, TNI, Polri, Basarnas, Kementerian/Lembaga, SKPD, PMI, relawan, NGO dan masyarakat melakukan  penanganan darurat.

“BNPB terus mendampingi BPBD dalam penanganan darurat,” pungkasnya.

Curah hujan yang telah mereda menyebabkan debit keluaran Waduk Bili-Bili menurun. Pada Kamis (24/1/2019) pukul 14.20 WIB, status tinggi muka air Waduk Bili-Bili 99.43 meter.

Volume waduk sekitar 258,28 juta meter kubik dan inflow sekitar 144,99 meter kubik per detik serta outflow sekitar 145,00 meter kubik per detik.

“Status di bawah normal. Artinya aman dengan tinggi bukaan pintu air menjadi 1 meter,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper