Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mulai mewaspadai ancaman kenaikan titik panas akibat kebakaran pada sepanjang tahun ini.
Berdasarkan pantauan KLHK, jumlah titik panas (hot spot) mencapai 41 titik pada 1 Januari-22 Januari 2019. Angka ini tercatat lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya sekitar 17-23 hot spot. Tak hanya itu, KLHK juga memperkirakan kondisi cuaca akan lebih kering daripada tahun lalu.
“Kalau melihat 2019 sampai dengan Maret 22, jumlah hot spot- nya sudah 41-an selama 20hari.
Dan itu lebih tinggi daripada hotspot 2018 pada periode yang sama. Jadi kita tetap harus waspada,” katanya di Istana Negara, Kamis (24/1/2019).
Untuk sementara, sejumlah daerah yang diwaspadai antara lain Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat. Sampai dengan 21 Januari 2019, KLHK mencatat sudah terjadi 15 kali kebakaran hutan di tiga daerah itu.
Oleh karena itu, sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, dia menjelaskan pihaknya akan melakukan rapat koordinasi pada Januari tahun ini. Salah satu upaya yang harus dilakukan yakni mengaktifkan kembali satuan tugas di lapangan serta mengintensifkan pengawasan hot spot di daerah-daerah yang rawan.
“Tapi yang paling penting lagi ada yang menurut saya masih harus dikerjakan dengan baik atau diperluas yaitu bagaimana mendampingi petani yang harus membuka lahannya terpaksa. Misalnya kalau tidak dibakar caranya harus bagaimana didampingi,” jelasnya.