Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir : Hadapi Hoaks, TKN Jokowi-Ma'ruf Pakai Riset & Fakta

Erick Thohir menjelaskan salah satu strategi yang timses selalu tekankan, yaitu mereka tidak menelan mentah-mentah atau sekadar menanggapi isu yang diluncurkan pihak lawan.
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin, Erick Thohir berdiskusi dengan awak redaksi saat berkunjung ke Kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (23/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin, Erick Thohir berdiskusi dengan awak redaksi saat berkunjung ke Kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (23/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Erick Thohir menjelaskan bagaimana pihaknya bertahan dari serangan isu hoaks.

Pria yang dikenal atas kesuksesannya sebagai Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) ini menjelaskan hal tersebut ketika berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, Rabu (23/1/2019) bersama perwakilan tim TKN Jokowi-Ma'ruf.

Di antara yang menyertai Erick, yaitu Direktur Komunikasi Politik TKN Usman Kansong dan wakilnya Meutya Viada Hafid, Wakil Ketua TKN Rosan P. Roeslani, mantan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan beberapa anggota timses Jokowi-Ma'ruf.

Erick menjelaskan salah satu strategi yang timses selalu tekankan, yaitu mereka tidak menelan mentah-mentah atau sekadar menanggapi isu yang diluncurkan pihak lawan.

"Kalau jawab sesuatu yang tidak benar [hoaks], takutnya itu menjadi benar. Jadi selalu kita menjawab dengan fakta," ungkap pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970 ini.

"Kita lebih baik menjawab itu dengan fakta. Contoh, ketika [hoaks surat suara tercoblos] 7 kontainer, dengan ada tersangkanya, itu kan sudah fakta," tambahnya.

Oleh sebab itulah, Erick menekankan agar pihaknya selalu menjawab isu yang beredar sesuai konteks permasalahan. Sebab, akan ada saja orang yang masih percaya pada isu hoaks walaupun telah dijawab sesuai keadaan faktual.

"Berita-berita hoaks itu kalau tidak dijawab, orang akan percaya. Dijawab pun, 40% orang tetap percaya," ujar Erick mengungkapkan riset internal yang timses jalankan.

"Jadi kita menjawab pada saat yang tepat. Tapi memang kita kadang-kadang tidak mau jawab sebab dari pengalaman 3 bulan lalu, itu [bila semua isu dijawab] akhirnya terjebak di isu yang tidak penting," tambahnya.

Dampak Positif Debat Pilpres di Televisi

Pihak TKN Jokowi-Ma'ruf memaparkan Debat Pilpres 2019 yang ditampilkan di televisi merupakan sarana yang paling efektif sebagai sarana klarifikasi isu hoaks atau menunjukkan mana pasangan calon yang menampilkan data-data lebih valid.

Sebab menurut hasil riset internal TKN Jokowi-Ma'ruf, media yang paling besar efeknya di masyarakat Indonesia masih dimiliki televisi dengan kisaran 70% orang yang mengetahui isu tersebut.

"Contoh misalnya mohon maaf, Sandi melangkahi kuburan. Itu viral kan, tapi dari riset kita, hanya 15-20 persen [orang Indonesia yang mengetahui]," jelas Erick.

Erick menambahkan, hal ini berbeda dengan isu hoaks Ratna Sarumpaet. Isu hoaks yang ditimbulkan Ratna Sarumpaet diketahui hampir 60-67 persen orang Indonesia sebab pemberitaannya masif di berbagai media, terutama televisi.

Oleh sebab itu, TKN Jokowi-Ma'ruf akan memanfaatkan betul potensi Capres yang diusungnya, Joko Widodo di Debat Pilpres 2019 untuk menjawab segala isu hoaks yang ditujukan untuk menyerang era pemerintahan Jokowi.

Terutama dalam Debat putaran kedua AntarCapres yang menghadirkan Jokowi dan Prabowo, Minggu (17/1/2019) dengan tema Energi dan Pangan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dan Infrastruktur.

"Itulah kita kesempatan [di Debat Pilpres 2019] biarkan figur presiden kita 01 pak Jokowi ini bisa juga memposisikan selama ini yang diragukan [masyarakat]. Dia bisa menjawab di situ dan bisa mengklarifikasi [hoaks yang ditujukan ke pemerintahan]," jelas Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper