Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

15 Danau Prioritas Jalani Pemulihan, Begini Progresnya

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus berusaha memulihkan kondisi lingkungan 15 danau prioritas.
Danau Toba saat matahari terbenam./Antara-Sigid Kurniawan
Danau Toba saat matahari terbenam./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus berusaha memulihkan kondisi lingkungan 15 danau prioritas sesuai dengan target yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 – 2019.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK) Siti Nurbaya mengatakan diperlukan solusi komprehensif dari aspek teknis maupun penataan ruang untuk memastikan agar penanganan pencemaran di Danau Toba bisa teratasi.

"Pencemaran atau kerusakan lingkungan di Danau Toba tidak akan terjadi asalkan dilakukan penataan zonasi dan menaati rambu-rambu konservasi lingkungan dan menerapkan prinsip ramah lingkungan," ujarnya sebagaimana tertera pada laman resmi kementerian tersebut.

Siti menuturkan Danau Toba di Sumatra Utara dan Danau Maninjau di Sumatra Barat merupakan danau yang menjadi contoh upaya KLHK untuk menangani pencemaran lingkungan danau.

Dia menjelaskan kerusakan lingkungan yang terjadi di Danau Toba telah diinventarisasi oleh KLHK seperti kegiataan residu pakan ikan akibat kegiatan keramba jaring apung (KJA), kegiatan pertanian di sempadan danau, residu pestisida kegiatan pertanian yang masuk ke danau, kegiatan penambangan pasir di tepi danau, pengolahan tanah tanpa prinsip konservasi tanah air yang rentan menyebabkan erosi, serta pembuangan sampah di tepi danau.

Atas sumber permasalahan tersebut, Siti menyampaikan inisiatif program yang telah dilakukan KLHK untuk mengurangi pencemaran air di Danau Toba seperti membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal, membangun stasiun pemantauan kualitas air otomatis, kontinyu dan online di Desa Maron Sohail dan di Ajibata, Kabupaten Toba Samosir.

Selain itu, dibangun Wetland di Desa Hutabolon yang dapat menurunkan parameter Biological Oxygen Demand (BOD) sebesar 80.000 gr BOD/hari dan Biocord (akar buatan) di Desa Pardomuan 1 yang dapat menurunkan konsentrasi BOD sebesar 90%, sehingga meningkatkan kualitas air Danau Toba seluas 331,2 m2.

"Ini upaya kita untuk menjernihkan air di Danau Toba, selain juga upaya himbauan dan pemanggilan kepada perusahan-perusahaan di sekitar Danau Toba yang terindikasi mencemari air," jelasnya.

Terkait dengan penanganan masalah lingkungan di Danau Maninjau, Siti menyatakan bahwa salah satu permasalahan utama di sana adalah akumulasi sedimen yang sudah tinggi selama 12 tahun terakhir.

Tercatat, jumlah sediman telah mencapai 50,8 juta m3 dengan laju pertambahan sedimen sebesar 5cm/tahun yang meliputi luasan 3,66 km2 pada tepi-tepi Danau Maninjau.

“Saat ini dikaji upaya untuk melakukan penyedotan sedimen dengan pipa untuk dipindahkan ke dumping-dumping area yang memungkinkan seperti ke area sawah, permukiman, atau tepi-tepi jalan,” tuturnya.

Permasalahan kedua adalah penurunan kualitas air. Siti mengatakan laju penurunan kualitas air itu sudah diamati sejak tahun 2005 dengan hasil kajian berupa parameter trofik yang semakin meningkat dan kecerahan air yang semakin menurun.

"Di Danau Maninjau teknologi yang digunakan berupa ultrafine bubble dan Wetlands terapung, seperti yang dulu digunakan untuk membersihkan tumpahan minyak di Balikpapan," ujarnya.

Dia menyampaikan dengan teknologi ultrafine bubble, nantinya akan dihasilkan gelembung ukuran nano yang tersusun atas materi ozon dan oksigen yang dapat mengurai bau dan sampah organik, membunuh bakteri patogen, menambah kadar oksigen terlarut dan menghidupkan bakteri aerob.

“Dengan teknologi ini dapat meningkatkan kualitas air Danau Maninjau seluas 2.500 m2 atau 20 meter radius alat,” ujarnya.

Siti juga menambahkan bahwa tanggung jawab pemulihan danau prioritas bukan hanya menjadi tanggungan KLHK, tetapi harus bersinergi dengan instansi lainnya termasuk pemerintah daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Menlhk.go.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper