Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Jual Rumah di Singapura Tertekan Aturan Pengetatan LTV

Harga jual rumah di Singapura dilaporkan mengalami penurunan pada kuartal IV/2018, untuk pertama kali dalam enam kuartal.

Bisnis.com, JAKARTA - Harga jual rumah di Singapura dilaporkan mengalami penurunan pada kuartal IV/2018, untuk pertama kali dalam enam kuartal.

Pelemahan itu disebabkan oleh pengetatan pada peraturan loan-to-value (LTV) pada Juli 2018 untuk menekan pembelian properti.
 
Data awal dari Urban Redevelopment Authority yang dirilis pada Rabu (2/1/2019) menunjukkan harga rumah pribadi tercatat turun sebesar 0,1% pada kuartal IV/2018. 
 
Sementara itu harga rumah mewah mengalami penurunan paling drastis hingga 1,5% untuk rumah di  area utama setelah sebelumnya sempat tumbuh sebesar 1,3% pada kuartal III/2018.
 
Empat perusahaan real estate memproyeksikan tahun ini harga rumah Singapura kemungkinan peningkatan hingga 3% atau stagnan bahkan penurunan pasca pengetatan kebijakan terkait pasar properti dari bank sentral. Penjualan rumah tahun ini diperkirakan akan lebih rendah dari realisasi pada 2017.
 
Di sisi lain, Head of Economics and Strategy Mizuho Bank Vishnu Varathan, seperti dikutip dari Bloomberg, mengatakan sektor manufaktur Singapura yang terkontraksi sebesar 8,7% pada kuartal IV/2018 merupakan salah satu penyebab perlambatan pertumbuhan ekonomi.
 
Nikkei melaporkan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur regional Asean akhir tahun 2018 dimana Singapura menempati peringkat bawah dengan perlambatan kinerja pada sektor manufaktur selama Desember yang diakibatkan oleh penurunan output selama 3 bulan berturut-turut.
 
Headline PMI Singapura pada Desember 2018 tercatat sebesar 46,0 dari 47,4 pada November 2018 atau masih berada di bawah batas minimum yakni sebesar 50.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper