Kabar24.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya mengisyaratkan bersedia untuk membuat kesepakatan guna mengakhiri masa penutupan layanan pemerintahan (government shutdown) di negara tersebut.
Setelah membela keinginannya mendapatkan anggaran pembangunan tembok di perbatasan Meksiko yang berujung pada penghentian sebagian layanan pemerintah, Trump mengundang para pemimpin kongres baik dari kubu Demokrat dan Republik untuk pengarahan singkat (briefing) soal keamanan pada Rabu (2/1/2019) waktu setempat.
Ini menjadi tanda pertama peluang terbukanya negosiasi untuk menguraikan kebuntuan yang telah menyebabkan penutupan layanan pemerintahan selama 11 hari.
Pihak Kongres AS mengatakan bahwa ajakan Trump tersebut telah disampaikan kepada delapan pemimpin teratas dari kedua belah pihak di DPR dan Senat yang sedianya akan mengadakan pertemuan pada Kamis (3/1/2019).
Dalam sebuah cuitan di akun Twitter-nya pada Selasa (1/1/2019), Trump mengisyaratkan siap membuat kesepakatan kepada pemimpin Partai Demokrat Nancy Pelosi. Pelosi telah dipersiapkan untuk menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS pekan ini ketika partainya mengambil kendali di DPR.
“Keamanan Perbatasan, Tembok, dan Shutdown bukanlah hal di mana Nancy Pelosi ingin memulai masa jabatannya sebagai Ketua! Mari kita buat kesepakatan?,” cuit Trump, seperti dilansir dari Bloomberg.
Pelosi membalas cuitannya dengan mengatakan bahwa Trump telah memberikan Demokrat kesempatan besar untuk menunjukkan bagaimana akan memerintah secara bertanggung jawab dan berencana untuk mengakhiri masa shutdown.
Cuitan terbaru dari Trump itu berbanding terbalik dengan pernyataan sebelumnya yang menunjukkan keinginan kuat Trump untuk mendapatkan anggaran pembangunan tembok atau penghalang di perbatasan Meksiko-AS, sebagai bagian dari kesepakatan anggara yang akan membuka kembali layanan pemerintahan.
Pada Selasa (1/1/2019) Trump memanfaatkan akun Twitter-nya untuk mengecam Demokrat yang dinilai tidak peduli tentang terbukanya perbatasan serta segala kejahatan dan obat-obatan terlarang yang didatangkan dari perbatasan itu.
“Kita tidak punya pilihan, kita harus memiliki keamanan perbatasan dan tembok adalah bagian dari keamanan perbatasan,” kata Trump dalam wawancara dengan Fox News yang disiarkan selama malam Tahun Baru pada Selasa malam (1/1/2019).
Trump juga menegaskan tidak menyerah dalam hal perbedaan pendapatnya dengan Pelosi maupun Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer terkait hal tersebut.
Kubu Demokrat diketahui telah menolak permintaan Trump untuk pendanaan dinding perbatasan. Ketika Kongres baru menggelar pertemuan, Partai Demokrat di DPR berencana untuk mengeluarkan dua RUU terpisah.
Satu RUU mengenai membuka kembali delapan departemen, yang telah ditutup sejak 22 Desember, hingga September 2019. Adapun RUU lainnya dimaksudkan untuk sementara membuka kembali Departemen Keamanan Dalam Negeri hingga 8 Februari.
Langkah ini akan memungkinkan berlanjutnya negosiasi atas permintaan Trump untuk dana dinding perbatasan dan pada saat yang sama kembali dibukanya layanan pemerintahan.