Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volume Gunung Anak Krakatau Menyusut 180 Juta Meter Kubik

Volume Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selat Sunda Banten mengalami penyusutan antara 150 sampai 180 juta meter kubik akibat erupsi.
Letusan Gunung Anak Krakatau terlihat dari foto udara yang diambil dari pesawat Cessna 208 B Grand Caravan milik Maskapai Susi Air di Selat Sunda, Minggu (23/12/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat
Letusan Gunung Anak Krakatau terlihat dari foto udara yang diambil dari pesawat Cessna 208 B Grand Caravan milik Maskapai Susi Air di Selat Sunda, Minggu (23/12/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, PANDEGLANG – Volume Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selat Sunda Banten mengalami penyusutan antara 150 sampai 180 juta meter kubik akibat erupsi dan kegempaan vulkanik selama beberapa pekan lalu.

"Penyusutan volume itu sampai 60 persen atau dua per tiga dari volume awal," kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Gerakan Tanah (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Solihin saat dihubungi di Pandeglang, Minggu (30/12/2018).

Selama ini, kondisi gunung mengalami penyusutan volume sehingga tubuh gunung menurun.

Berdasarkan analisis visual, Anak Krakatau yang semula tingginya 338 meter,namun kini terkikis menjadi 110 meter.

Selain itu juga Anak Krakatau menjadi lebih rendah dibandingkan Pulau Sertung.

Tinggi Pulau Sertung hingga kini mencapai 182 meter, sehingga Anak Krakatau lebih rendah menjadi 110 meter.

"Kami berharap menyusutnya volume gunung itu tidak menimbulkan tsunami," katanya.

Ia menjelaskan, penyusutan volume Anak Krakatau itu hingga 180 juta kubik dipastikan menyisakan antara 40 sampai 70 juta meter kubik.

Bahkan, kondisi gunung dua per tiga dari volume semula akibat tingginya erupsi dan letusan itu.

Saat ini, status GAK Siaga atau Level III dan masyarakat tidak boleh mendekati gunung tersebut dalam radius lima kilometer. Selain itu juga masyarakat agar menyiapkan masker,apabila terjadi hujan abu.

Tiupan angin bergerak ke arah timur laut dengan ketinggian asap 1.000 meter.

"Kami berharap adanya penyusutan volume gunung bisa ditetapkan status kembali normal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper