Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Perketat Impor Besi Tua Mulai Tahun Depan

China sedang melakukan pengetatan impor limbah padat dalam beberapa waktu terakhir. Langkah ini menjadi bagian dari upaya Negeri Panda melawan polusi.
Suasana aktivitas di pelabuhan di Shanghai, China./Reuters
Suasana aktivitas di pelabuhan di Shanghai, China./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah China bakal memperketat impor besi tua dan aluminium tua per 1 Juli 2019. 
 
Kementerian Ekologi dan Lingkungan China menyatakan besi tua dan aluminium tua akan ditarik dari daftar produk bekas yang dapat digunakan untuk bahan baku yang bisa diimpor secara bebas dan dipindahkan ke daftar produk impor yang diawasi dengan ketat.
 
Reuters melansir Sabtu (29/12/2018), pihak kementerian juga mengatakan sedang meneliti standar formula untuk tembaga dan aluminium yang didaur ulang. 
 
Namun, tembaga dan aluminium yang didaur ulang itu bisa mendapat perlakuan impor yang sama dengan barang biasa lainnya jika sudah memenuhi standar nasional dan tidak dimasukkan dalam kategori limbah padat.
 
China sedang melakukan pengetatan impor limbah padat dalam beberapa waktu terakhir. Langkah ini menjadi bagian dari upaya Negeri Panda melawan polusi.
 
Volume impor limbah jenis ini turun hingga lebih dari separuhnya antara Januari 2018 hingga pertengahan November 2018 dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper