Bisnis.com, JAKARTA - Warga Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan, kebanyakan para emak-emak, sejak Rabu pagi sekitar pukul 06.00 Wita, memadati hotel tempat menginap Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno.
Berdasarkan pernyataan pers Media Center Prabowo-Sandi, para emak-emak itu umumnya berharap bisa bertemu langsung dan berswafoto dengan Sandi. Sambil menunggu Sandi keluar dari hotel, mereka terus meneriakkan " Sandi... Sandi... Sandi..."
Sorak sorai bergemuruh saat Sandi akhirnya keluar dari hotel mengenakan baju lari berwarna biru dan celana hitam.
Sandi sempat tertahan langkahnya untuk berlari saat sebagian warga yang hadir merangsek maju untuk berjabat tangan dan berswafoto.
Sandi saat berdialog dengan Rose di Pasar Sinjai/Tim Media Prabowo-Sandi
Sandi pun mengajak ribuan orang itu untuk berlari. ”Ayo lari, biar sehat,” ajak Sandi.
Mereka pun ikut berlari. Namun setelah menempuh sekitar seratusan meter, warga yang mengikuti Sandi berlari tinggal puluhan orang saja.
Mantan Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) ini berlari menuju pasar sentral Sinjai sejauh satu kilometer untuk berdialog dengan pedagang.
Rose, salah satu pedagang pasar sentral Sinjai, kaget begitu tahu Sandi mendatangi lapaknya. Penjual aneka rupa barang dari telur, terigu, minyak sayur dan kebutuhan sehari-hari ini, tampak gugup dan senang sewaktu Sandi menjabat tangannya.
“Harga telur di Sinjai dari Rp28.000 per kilogram, naik hingga menjadi Rp35.000 per kilogram dan sekarang harganya Rp45.000/kg. Terigu juga naik. Mungkin karena hari raya Pak. Yang lain masih naik turun Pak,” kata Rose.
Sandi mengatakan seharusnya pemerintah turun tangan mengatasi kenaikan harga kebutuhan pokok seperti telur lantaran telur merupakan sumber protein yang harganya paling terjangkau masyarakat.
“Di Jakarta, kami sudah pernah mencoba untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok melalui food station. Tidak hanya stabil, tapi juga terjangkau. Sehingga ketika hari besar seperti sekarang ini, harga masih stabil. Semua kebutuhan kan bisa dihitung. Misalnya berapa per hari telur yang dikonsumsi warga Sinjai. Data ini penting untuk menjaga pasokan,” katanya.
Menurut Sandi, salah satu solusi untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok adalah penyedehanaan rantai distribusi yang terbuka dan berkeadilan.