Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum akan menggelar debat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) 2019-2024 sebanyak lima kali dan akan dimulai pada 17 Januari 2019.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno (Prabowo-Sandi) meminta kepada KPU untuk menggandeng Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Tujuannya agar seluruh stasiun televisi khususnya televisi nasional yang menggunakan frekuensi publik, bisa menyiarkan secara langsung acara debat tersebut.
"Negara ini sangat luas. Kami ingin saudara-saudara kita yang berada di seluruh pelosok Tanah Air, dpaat memperoleh informasi objektif terkait pasangan calon mereka. Karenanya seluruh stasiun televisi yang menggunakan frekuensi publik diminta untuk menyiarkan live semua debat paslon ini," kata Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo-Sandi, Sudirman Said dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/12/2018).
Sudirman menjelaskan kepentingan semua acara debat capres-cawapres ini disiarkan langsung secara live oleh seluruh stasiun televisi sangat besar. Karena masyarakat berhak tahu lebih dalam mengenai apa yang akan dilakukan oleh pasangan calon jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-20124.
"Pasangan calon presiden dan wakil presiden menyampaikan langsung gagasannya sangat penting diketahui masyarakat. Sehingga masyarakat tahu bahwa pasangan calon tersebut paham betul bagaimana cara membawa bangsa yang besar ini ke depannya," katanya.
Sudirman mengemukakan melalui acara debat capres-cawapres yang disiarkan secara langsung, masyarakat akan mengetahui pasangan calon mana yang benar-benar mengerti persoalan dan mampu menyajikan solusi bagi bangsa.
"Masyarakat akan mengerti, ke arah mana bangsa ini akan dibawa oleh calon pemimpinnya ke depan. Dan yang lebih penting lagi, masyarakat menjadi tahu, sejauh mana pasangan calon menguasai permasalahan yang terjadi di negara ini. Kalau pasangan calonnya gagap dan tidak menguasai masalah, ini akan menjadi masalah besar karena rakyat ibarat beli kucing dalam karung," tuturnya.