Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mungkinkah Ma'ruf Amin Diganti dari Kedudukan Cawapres? Ini Jawaban Pengamat

Peneliti dari Global Future Institute, Hendrajit, mengatakan penetapan KMA sebagai Cawapres 2019-2024 nomor urut 1 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah final dan tidak bisa diganti dengan nama yang lain selagi KMA tidak berhalangan tetap.
Calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional ke-2 bersama ulama se-Madura di Pondok Pesantren Hidayatulloh Al Muhajirin, Arosbaya, Bangkalan, Madura, Jumat (19/10/2018)./Istimewa
Calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional ke-2 bersama ulama se-Madura di Pondok Pesantren Hidayatulloh Al Muhajirin, Arosbaya, Bangkalan, Madura, Jumat (19/10/2018)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Keberadaan KH Ma'ruf Amin sebagai Calon Wakil Presiden pendamping  Calon Presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) dinilai sedang menjadi sorotan.

Terkait elektabilitas pasangan capres dan cawapres, muncul pertanyaan dapatkan Kiai Ma'ruf Amin (KMA) diganti dalam waktu dekat?

Peneliti dari Global Future Institute, Hendrajit, mengatakan penetapan KMA sebagai Cawapres 2019-2024 nomor urut 1 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah final dan tidak bisa diganti dengan nama yang lain selagi KMA tidak berhalangan tetap.

"Karena tidak berhalangan tetap, KMA tidak bisa diganti di tengah jalan. Apa alasannya mau diganti? Kan tidak ada," kata Hendrajit kepada Bisnis, usai tampil dalam Diskusi Publik rutin di Sekretariat Nasional Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Selasa (18/12/2018).

Kalau kubu pasangan Jokowi-KMA ngotot melakukan pergantian Cawapres dan KPU meloloskan, papar Hendrajit, maka langkah tersebut akan menimbulkan ketidakpastian hukum dan memicu ketegangan di kubu pengusung KMA.

"Langkah itu tidak akan menguntungkan kubu Jokowi karena membuat hubungannya dengan PKB sebagai pengusung KMA menjadi terganggu".

Dia menduga mencuatnya ketidakpuasan atas KMA lantaran keberadaannya belum mampu mendongkrak elektabilitas Jokowi, terutama di basis pemilihan asal KMA yakni Banten.

"Elite di kubu Jokowi risau dengan stagnannya elektabilitas Jokowi akibat kinerja KMA yang belum maksimal untuk melakukan kampanye. Mereka iri dengan tingginya mobilitas Cawapres Prabowi, Sandiaga Salahuddin Uno, yang terbukti mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yusran Yunus
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper