Bisnis.com, JAKARTA-- Memberikan edukasi tentang mitigasi bencana bisa dilakukan dengan menggunakan papan permainan atau boar dgame.
Terkait itu, pada 11 dan 12 Desember 2018 Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Surya Tangerang menggelar sosialisasi mitigasi bencana sejak dini kepada siswa Sekolah Dasar Panunggangan 4 dan 10 Kelurahan Pinang, Kota Tangerang, Banten.
Pengajar SD Panunggangan 10, Fadil Ardiansyah mengungkapkan sosialiasi itu ditujukan kepada 150 siswa kelas 4, 5 dan kelas 6. Sosialisasi dilakukan dengan menyampaikan pesan edukasi mitigasi bencana melalui papan permainan atau board game bernama SIBEN (siaga bencana).
Papan SIBEN digunakan agar pesan soal mitigasi bencana mudah dimengerti dan menarik minat anak anak.
"Permainan ini sangat bermanfaat karena anak lebih paham secara komprehensif, lebih memahami dan lebih siaga terhadap bencana," tuturnya, Selasa (11/12/2018) dalam keterangan resmi Universitas Surya.
Papan permainan SIBEN merupakan hasil riset mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Teknik Fisika Energi pada semester gasal 2017. SIBEN merupakan papan permainan mengenai mitigasi bencana alam yang terdiri dari papan putar berisi perintah, kartu bencana, kartu tanggapan, dan kartu reward.
Permainan tersebut dimainkan 3 hingga 5 orang yang harus bertahan dari bencana-bencana alam yang umumnya terjadi di Indonesia.
Cara menggunakan SIBEN yaitu pemain akan diberikan 4 kartu tanggapan yang berfungsi untuk menghadapi bencana tertentu. Pada gilirannya, pemain mengambil satu kartu tanggapan lalu memutar papan permainan untuk mendapatkan perintah.
Fadil berharap papan permainan SIBEN tersebut bisa mendorong siswa mengenal kebencanaan dan cara mengatasinya. Menurutnya, Indonesia berada di daerah Ring of Fire yaitu negara dengan kerawanan bencana alam cukup tinggi.
Selain itu, Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di ujung pergerakan tiga lempeng dunia, yakni Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik.
"Dengan adanya SIBEN, saya berharap untuk anak-anak Indonesia pada umumnya lebih tahu, lebih mengerti, dan lebih paham mengenai apa itu bencana, bagaimana terjadinya, apa penyebabnya, dan penanggulangannya,” ujarnya.
