Bisnis.com, JAKARTA -- Erick Thohir, Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, menilai media di Indonesia bekerja paling objektif.
Erick yang juga memiliki bisnis di bidang media mengungkapkan bahwa pers pada saat ini telah mendapatkan kebebasan menyampaikan informasi tanpa adanya belenggu oleh pihak mana pun.
“TV aja ada 10. Koran aja tidak bisa dibredel, bisa sekarang koran dibredel? Radio berapa ratus dan saya apresiasi teman-teman wartawan yang bekerja,” ujarnya di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Erick turut menanggapi kegeraman Prabowo yang menilai ketidakobjektifan media yang tidak menempatkan berita Reuni Akbar 212 pada halaman depan.
“Contoh saya sendiri, saya TKN, berita 212 halaman 1 Republika tidak ada masalah, kalau ditanya kenapa? Apresiasi, apresiasi apa? Apresiasi politik, tapi berpolitik seperti apa? Kalau berpolitiknya menjelek-jelekkan, hoaks, kebebasan pers akan terbelenggu coba,” ungkapnya.
Sebagai Ketua TKN, Erick mengaku siap menerima kritikan-kritikan dari media, sebab, kritikan tersebut menjadi salah satu tugas media dalam menegakkan demokrasi.
“Kita sama pers dekat, kita harus meyakinkan pers itu merupakan pilar keempat demokrasi, pers membawa perubahan,” pungkasnya.