Bisnis.com, YOGYAKARTA--Gilles Peress, Fotografer kenamaan asal Prancis pernah berkata bahwa dia hanya mempercayai gambar, tidak kata-kata.
Dengan gambar, fotografi, semua memori dapat tergambar jelas. Berbeda dengan kenangan yang dibalut sebatas dengan kata-kata ataupun benda cinderamata lainnya.
Mungkin hal inilah yang menginspirasi Presiden Joko Widodo ketika bertemu dengan masyarakat di berbagai tempat.
Bukan cerita baru bahwa Kepala Negara siap berpose saat masyarakat memintanya untuk foto bersama. Begitu pula kali ini, ketika melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta, Presiden memberikan bingkisan foto, bukan sepeda.
"Foto cepat saja sekarang. Albumnya langsung diberikan," kata Jokowi ketika menanggapi pertanyaan mengapa tidak memberikan sepeda lagi kepada masyarakat yang diberi kesempatan menjawab pertanyaan.
Saat menghadiri milad satu abad Madrasah Mu'allimin - Mu'allimat Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (6/12/2018), Jokowi memberikan Endrawan Diko Fauzian dan Azizah Nadir bingkisan berupa kenang-kenangan foto.
Mu'allimin - mu'allimat Muhammadiyah tersebut tampak gembira karena momen berbincang dengan Presiden diabadikan oleh tim Biro Pers Media Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden.
"Fotonya langsung jadi, cepet kan sekarang. Sekarang kami tidak memberi sepeda dulu," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan selain ingin tetap memberikan bingkisan ke masyarakat, momen pertemuan yang diabadikan dengan foto ataupun swafoto memberi kesan tersendiri. "Kelihatannya malah lebih senang itu," tutur Kepala Negara.
Posisi Jokowi yang juga Capres 2019 membuatnya menghindari aktivitas yang menimbulkan kontroversi. Salah satunya, dalam membagikan sepeda pada berbagai kesempatan.