Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Sebut Hadirin Milad 1 Abad Madrasah Mu'allimin-Mu'allimat Muhammadiyah Optimistis Semuanya

Presiden Joko Widodo membuat para hadirin bersorak saat memberikan kata sambutan pada milad satu abad Madrasah Mu'allimin - Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Milad 1 Abad Madrasah Mu'allimin-Mu'allimat Muhammadiyah: Cerah semua./Bisnis-David Eka Issetiabudi
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Milad 1 Abad Madrasah Mu'allimin-Mu'allimat Muhammadiyah: Cerah semua./Bisnis-David Eka Issetiabudi

Bisnis.com, YOGYAKARTA -- Presiden Joko Widodo membuat para hadirin bersorak saat memberikan kata sambutan pada milad satu abad Madrasah Mu'allimin - Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.

Jokowi yang datang dengan mengenakan baju koko putih dan peci hitam, memulai sambutannya di hadapan sekitar 3.500 hadirin.

Mantan Wali Kota Solo ini mengaku senang, baik secara pribadi maupun sebagai Kepala Negara karena dapat hadir dalam peringatan milad satu abad sekolah kader Muhammadiah ini.

"Saya lihat cerah semuanya, optimistis semuanya," katanya diiringi sorak sorai siswa-siswi yang hadir di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah, Kamis (6/12/2018).

Jokowi yang sebelumnya tampak membaca buku yang disiapkan panitia terkait rekam jejak Madrasah Mu'allimin - Mu'allimat, juga membahas isi buku tersebut di atas mimbar.

Menurutnya, sejak awal berdiri, tepatnya pada 1929 gedung madrasah sudah tampak megah di eranya. "Pada 1951 berubah lebih megah, 2008 juga megah. Nah yang nanti, belum saya lihat gambarnya. Pokoknya saya sudah perintahkan untuk secepatnya dimulai [pembangunan kampus baru]," tambah Jokowi.

Rencananya pembangunan kampus baru institusi pendidikan Muhammadiah berlokasi di daerah Kulon Progo dengan dukungan pembiayaan dari BUMN.

Sebelumnya, tokoh Muhammadiah sekaligus alumnus Madrasah Muallimin Syafii Maarif mengatakan dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1946 disebutkan negara punya kepentingan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Menurut Buya Syafii kehadiran Muhammadiah yang jauh lebih dahulu dari kemerdekaan bangsa menunjukkan kontribusi Muhammadiah tidak dapat dipungkiri lagi.

"Kalau negara melalui BUMN membantu Muhammadiah, itu relevan, karena sesuai UUD. Kalau negara membantu Muhammadiah, berarti negara membantu dirinya sendiri," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper