Bisnis.com, JAKARTA – Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) Balitbang-Diklat Kementerian Agama melakukan soft launching Database Manuskrip Alquran Nusantara. Database ini diberi nama Southeast Asian Mushaf.
Database ini diluncurkan bersamaan dengan workshop Manuskrip Alquran Nusantara di Gedung Bayt Al-Quran, TMII Jakarta, Senin (3/12/2018).
Sebelumnya, LPMQ telah melakukan serangkaian workshop sejenis di sejumlah daerah yakni UIN Mataram NTB, UIN Padang Sumatera Barat, UIN Ar-Raniry Nangro Aceh Darussalam, IAIN Pontianak, dan IAIN Syeh Nurjati Cirebon.
“Penulisan Manuskrip Alquran masa lalu sesungguhnya sudah cukup maju, karena pada manuskrip yang ditemukan peneliti di beberapa bagiannya ada yang mencantumkan beberapa bagian dari ulumul Quran, seperti catatan tentang qiraah, hitungan ayat, bahkan hitungan jumlah huruf dalam Al-Quran,” kata Kepala LPMQ Muchlis M. Hanafi sebagaimana dilansir laman resmi Kemenag.
Peluncuran database manuskrip Alquran Nusantara yang diinisiasi peneliti LPMQ ini, lanjut Muchlis, merupakan terobosan positif dan informatif. Database ini akan memudahkan para peneliti dan pengkaji untuk meneliti dan mengkaji manuskrip Alquran Nusantara dari berbagai daerah.
Selaku narasumber, pakar Filologi dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Oman Fathurahman menjelaskan bahwa peluncuran database manuskrip Alquran Nusantara ini sudah ditunggu masyarakat.
Menurutnya, Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan manuskrip. Namun, hingga saat ini belum ada pusat data yang bisa diakses untuk mengkajinya, khususnya terkait dengan mushaf.