Bisnis.com, LABUAN BAJO -- Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat kukuh dengan usulannya mengerek tarif masuk Taman Nasional Komodo menjadi US$500 per orang bagi turis asing. Menurut dia, tarif itu wajar jika dibandingkan dengan praktik di negara lain.
Viktor yang juga politikus Partai Nasdem itu memberi contoh Bhutan yang mengutip tiket US$250 bagi wisatawan asing.
"Bhutan, begitu kamu cek lewat imigrasi, itu US$250, di sana cuma ngeliatin gunung doang," ujarnya kepada wartawan seusai syukuran pembangunan Tempat Pelelangan Ikan Baru Labuan Bajo, Jumat (30/11/2018).
Menurutnya, komodo merupakan binatang purba yang tersisa dan hanya ada di Indonesia. Bagi Viktor, tiket yang mahal merupakan bentuk proteksi terhadap kadal terbesar di dunia itu. Pungutan itu juga akan digunakan untuk membangun pariwisata yang berkelanjutan di Labuan Bajo.
Mantan anggota Komisi I DPR itu yakin penerapan tarif US$500 per turis atau 50 kali dari harga tiket sekarang itu tidak akan menyurutkan minat wisman datang ke Labuan Bajo.
"Bilang dia (wisman), kalau dia rasa mahal, jangan datang," ujar Viktor yang juga ingin kapal wisata asing dikenai tarif masuk US$50.000. "Berarti yang datang itu miskin [jika keberatan dengan kenaikan tarif]."
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan Pemprov juga mengusulkan penyesuaian tarif tiket masuk wisatawan domestik. Namun, kenaikannya tak sedrastis tiket wisman.
Penetapan harga tiket masuk taman nasional merupakan kewenangan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.