Kabar24.com, JAKARTA — Peserta Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah memilih Sunanto sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah periode 2018—2022.
Sunanto meraih 590 suara dalam pemilihan orang nomor satu PP Pemuda Muhammadiyah, mengalahkan lima calon lainnya yakni Ahmad Labib 292 suara, Ahmad Fanani 266 suara, Muhammad Sukron 2 suara, Faisal 2 suara, dan Andi Fajar Asti yang tidak memperoleh suara.
Dengan meraih suara terbanyak, Sunanto berhak menggantikan Dahnil Anzar Simanjuntak yang telah memimpin organisasi itu pada periode 2014—2018.
Sunanto bukan orang baru di PP Pemuda Muhammadiyah. Pada masa kepemimpinan Dahnil, Cak Nanto, panggilan akrabnya, menjabat sebagai Ketua Hikmah dan Hubungan Antarlembaga.
Sembari mengurus PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto juga berkecimpung di Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR). Posisinya di lembaga pemantau pemilu itu adalah sebagai Koordinator Nasional sejak 2017, menggantikan Mochammad Afifuddin usai terpilih sebagai Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
Menilik profil di situs pribadinya, caknanto.com, Sunanto dilahirkan di Desa Lobuk, Sumenep, pada 24 September 1980. Di kampungnya itu dia menempuh pendidikan dasar hingga menengah.
Sembari mengenyam bangku SMA Muhammadiyah Sumenep, Sunanto aktif di Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) dan tercatat pernah menjadi Sekretaris IRM Sumenep.
Lulus SMA, Sunanto merantau ke Sukoharjo, Jawa Tengah, untuk menempuh pendidikan tinggi di Jurusan Syari’ah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Dia pun bergabung ke Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sukoharjo. Tidak hanya di tingkat kabupaten, Sunanto melenggang sebagai Ketua DPD IMM Jawa Tengah.
Kini, karir Sunanto di organisasi otonom Muhammadiyah beranjak ke tingkat nasional sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah. Tidak dipungkiri, organisasi pemuda itu semakin populer di tangan Dahnil yang sering aktif bersuara dalam isu-isu korupsi dan demokrasi.
Menjelang akhir kepemimpinannya, Dahnil bahkan menerima pinangan sebagai Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Posisi itu, meski dalam kapasitas pribadi, dianggap sebagian kalangan telah menyeret Pemuda Muhammadiyah memasuki dunia politik praktis.
Pada masa mengarungi kontestasi Pemilu 2019 ini, tantangan Sunanto bersama Sekretaris Jenderal Dzul Fikar Ahmad Tawalla adalah memastikan bahwa Pemuda Muhammadiyah, sebagaimana induknya Persyarikatan Muhammadiyah, berposisi netral secara politik.
Sejumlah tokoh, seperti Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas turut memberikan ucapan selamat atas terpilihnya Cak Nanto sebagai ketua baru di organisasi kepemudaan Muhammadiyah itu.