Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsulat China di Pakistan Diserang, Dua Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang konsulat China di Pakistan sehingga menewaskan sedikitnya dua orang.
Petugas forensik sedang memeriksa lokasi bekas ledakan bom bunuh diri di Lahore, Pakistan./Reuters-Mohsin Raza
Petugas forensik sedang memeriksa lokasi bekas ledakan bom bunuh diri di Lahore, Pakistan./Reuters-Mohsin Raza

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah pria bersenjata menyerang konsulat China di Pakistan sehingga menewaskan sedikitnya dua orang.

Insiden yang terjadi di Karachi tersebut ditandai dengan ledakan dan tembakan senjata api. Saluran TV Geo menyatakan polisi telah mengepung konsulat itu.

“Awalnya, dua penyerang memasuki konter bagian urusan visa di konsulat itu,” menurut seorang polisi senior sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (23/11).

Setidaknya dua orang tewas setelah empat orang bersenjata mencoba memasuki gedung konsulat tetapi dihadang petugas keamanan di pos pemeriksaan.

"Baku tembak kemudian terjadi sehingga menewaskan dua polisi, sedangkan satu lainnya dalam kondisi kritis," kata perwira polisi Javaid Alam Odho. Javaid menambahkan, para penyerang kemudian melarikan diri tetapi dia tidak menyebutkan apakah serangan sudah berakhir.

Dia menyebutkan bahwa kawasan di sekitar kantor konsulat China sudah ditutup dan aparat keamanan sudah melakukan operasi pembersihan.

"Polisi dan tentara sudah berada di lokasi kejadian," kata Pir Muhammad Shah, seorang perwira polisi. Sejumlah foto yang tersebar di media sosial memperlihatkan kepulan asap membubung dari lokasi serangan.

Karachi, adalah kota terbesar sekaligus pusat bisnis Pakistan. Namun, selama beberapa tahun terakhir kota ini dikungkung kekisruhan politik, kerusuhan sektarian, dan militansi etnis. Sedangkan China adalah salah satu sekutu terdekat Pakistan.

Negeri ini sudah mengucurkan investasi miliaran dolar untuk membangun proyek infrastruktur di negeri Asia Selatan itu. Salah satu proyek infrastruktur yang sedang dibangun adalah penghubung antara Xinjiang di wilayah barat China dengan Laut Arab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper